10 Dampak Negatif dari Mengonsumsi Makanan Cepat Saji

10 Dampak Negatif dari Mengonsumsi Makanan Cepat Saji

Siapa yang tidak suka makanan cepat saji? Di zaman modern ini, mengonsumsi makanan cepat saji menjadi suatu pilihan yang diambil oleh banyak orang karena lebih praktis. Namun, keputusan untuk mengonsumsi jenis makanan ini sering dipilih tanpa mengetahui apa saja dampak negatif makanan cepat saji.

Secara umum, makanan cepat saji dikategorikan sebagai makanan yang disajikan secara cepat dan instan. Meski ada juga jenis makanan cepat saji yang sehat, namun kebanyakan makanan cepat saji masuk ke dalam kategori junk food atau “sampah”.

Dampak Negatif Makanan Cepat Saji yang Wajib Anda Ketahui
Meskipun praktis dan rasanya lezat, berikut ini berbagai bahaya yang ditimbulkan dari mengonsumsi makanan cepat saji yang harus Anda ketahui:

   1.Meningkatkan Risiko Diabetes

Salah satu dampak negatif makanan cepat saji adalah risiko diabetes yang tinggi. Junk food sangat tinggi kandungan gula tambahan dan karbohidrat olahan, sehingga kandungan gula di dalamnya kian banyak.

Hal tersebut akan menyebabkan resistensi insulin dalam tubuh serta hiperglikemia atau kelebihan gula darah. Gula dalam darah pun akan tetap berada di aliran darah dan dalam waktu lama bisa menimbulkan penyakit diabetes tipe 2.

   2.Serangan Jantung

Kandungan lemak jahat dalam junk food sangat tinggi yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Selain itu, natrium berlebih pada makanan cepat saji akan meningkatkan tekanan darah yang berakibat kepada risiko penyakit jantung.

   3.Kerusakan Organ Hati

Mengonsumsi junk food secara berlebihan tanpa diimbangi dengan berolahraga akan menimbulkan jaringan parut di hati. Hal ini diperkuat dari penelitian yang dilakukan di Linkoping University, di mana kadar enzim hati diketahui meningkat selama sebulan penuh mengonsumsi junk food.

   4.Mengandung Kolesterol Cukup Tinggi

Makanan cepat saji yang terkategori junk food ada berbagai macam, yaitu ayam goreng, kentang goreng, hamburger serta pizza yang disajikan tanpa disertai oleh sayur dan buah-buahan.

Jika hanya melihat kandungan gizi pada junk food, maka makanan tersebut sejatinya tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi harian sama sekali. Nutrisi yang banyak terkandung di dalamnya adalah kolesterol yang termasuk ke dalam kolesterol LDL berbahaya.

   5.Gangguan Kinerja Ginjal

Kandungan garam natrium dalam junk food juga tergolong tinggi. Hal tersebut menyebabkan ginjal harus bekerja ekstra keras untuk menyerap natrium berlebih di darah. Ginjal yang dipaksa bekerja keras akan kesulitan menyaring racun pada darah. Ginjal pun berisiko mengalami kerusakan dalam jangka panjang.

   6.Obesitas

Junk food sangat tinggi kandungan kalorinya. Hal tersebut akan menyebabkan kenaikan berat badan di atas normal.

   7.Risiko Kanker

Senyawa karsinogenik yang diketahui dapat menyebabkan kanker terdapat di dalam junk food. Senyawa ini dapat muncul apabila minyak yang digunakan untuk menggoreng makanan dipakai berkali-kali.

   8.Sakit Kepala

Bahaya lainnya yang dapat ditimbulkan dari terlalu sering mengkonsumsi junk food adalah sakit kepala. Kandungan penyedap rasa sintetik, hingga garam yang tinggi pada junk food dapat memicu penyakit ini.

   9.Risiko Keracunan Makanan

Dalam beberapa kasus, ditemukan bahwa perusahaan junk food tidak terlalu memperhatikan kebersihan dan higienitas makanan. Di salah satu negara bahkan pernah ditemukan daging sapi yang mengandung bakteri E. coli. Hal tersebut tentunya berbahaya karena akan meningkatkan risiko keracunan makanan.

   10.Memicu Jerawat

Efek negatif dari mengonsumsi junk food juga berdampak pada kesehatan kulit. Tingginya lemak dan karbohidrat pada junk food dapat memicu timbulnya jerawat di wajah.