6 Bahaya Minum Minuman Keras bagi kesehatan
Bahaya minuman keras bagi kesehatan tentunya sudah banyak diketahui orang-orang, apalagi jika mengonsumsinya secara berlebihan. Walaupun begitu, masih banyak saja orang-orang yang tidak menghiraukan berbagai dampak buruk minuman keras bagi kesehatan tubuh.
Menenggak minuman keras dalam jumlah banyak secara berturut-turut dalam waktu singkat yang bertujuan untuk mabuk tentunya yang paling berbahaya. Kegiatan yang disebut juga dengan Binge drinking ini merupakan kegiatan mengonsumsi 5 gelas atau lebih minuman keras untuk pria, dan 4 gelas atau lebih untuk wanita dalam kurun waktu kurang lebih dua jam.
Ada berbagai macam jenis alkohol dalam minuman keras. Minuman beralkohol ini mengandung etanol. Etanol merupakan bahan psikoaktif yang konsumsinya dapat menyebabkan penurunan kesadaran. Berbagai jenis alkohol dalam minuman keras ini punya kadar alkohol yang berbeda-beda. Contoh minuman keras adalah arak, vodka, gin, tequila, rum, wiski, brendi, hingga soju.
Bahaya minuman keras bagi kesehatan perlu segera dihindari agar tidak menimbulkan penyakit. Mengonsumsi alkohol, terlepas dari banyak atau tidaknya, tetap saja tidak mengurangi bahaya yang bisa ditimbulkan oleh zat tersebut
1.Meningkatkan Risiko Kanker
Selain itu, bahaya minuman keras bagi kesehatan berikutnya adalah meningkatkan risiko kanker. Semakin sering kamu minum alkohol, semakin besar pula risiko terkena kanker dan meninggal akibat penyakit tersebut.
Alkohol adalah senyawa karsinogen yang dapat sangat mudah memengaruhi bagian sekitar kepala dan leher. Selain kanker hati, jenis kanker lain yang juga dapat terjadi akibat sering mabuk adalah kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker esofagus, kanker usus besar, bahkan kanker payudara.
Bahkan, minum minuman keras dalam jumlah banyak dan rutin, apalagi diikuti oleh kebiasaan merokok telah dikaitkan dengan peningkatan kanker mulut dan tenggorokan hingga 80 persen pada pria dan 65 persen pada wanita
2. Gangguan Otak dan Saraf
Bahaya minuman keras juga dapat menimbulkan gangguan otak dan saraf. Menurut penelitian, sering mabuk dapat membuat otak menyusut atau mengecil. Semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin besar pula penyusutannya.
Bahaya alkohol dapat mengganggu kinerja zat kimiawi di otak yang berfungsi sebagai pengatur fungsi otak. Akibatnya, alkohol yang diminum berlebihan dapat menurunkan fungsi otak kamu.
Selain itu, terlalu banyak minum alkohol juga dapat menurunkan kemampuan berpikir dan melemahkan daya ingat, serta membuat refleks dan koordinasi gerakan tubuh terganggu.
3. Menimbulkan Masalah Pencernaan
Bahaya minuman keras bagi kesehatan lainnya adalah menimbulkan masalah pencernaan. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama bisa mengakibatkan terjadinya kerusakan pada saluran pencernaan.
Rusaknya saluran pencernaan ini membuat nutrisi yang masuk ke dalam tubuh tidak terserap dengan sempurna, sehingga kamu mudah mengalami kekurangan nutrisi. Selain merusak pencernaan, bahaya alkohol yang dikonsumsi berlebih juga dapat menyebabkan luka di dinding lambung (gastritis) bahkan kanker di saluran pencernaan.
4. Depresi
Sebagian orang menganggap bahwa mabuk dapat membantu menenangkan pikiran. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Mengonsumsi minuman keras secara berlebihan justru dapat menyebabkan atau memperberat depresi.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering mabuk memiliki risiko lebih tinggi untuk bunuh diri dan mengalami gangguan kecemasan.
Kenapa bisa begitu? Ketika Anda minum alkohol terlalu banyak, fungsi zat kimia otak yang mengatur mood akan terganggu, sehingga muncul gejala depresi.
5.Gangguan Koordinasi Tubuh
Zat alkohol akan menurunkan kemampuan koordinasi antar otak dan tubuh Anda. Akibatnya, Anda jadi sulit untuk mengontrol koordinasi tubuh diri sendiri. Kondisi atau efek minum alkohol akan lebih berbahaya apabila Anda mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin.
6. Gangguan Memori dan Emosi
Efek lain yang dapat terjadi akibat minum alkohol adalah membuat otak jadi sulit untuk membuat long-term memories. Anda bisa semakin sulit untuk berpikir jernih dan rasional.
Semakin lama, bagian lobus frontal otak dapat rusak, sehingga Anda dapat mengalami gangguan kontrol emosi, short-term memories, dan penilaian terhadap sesuatu.