Gangguan Keseimbangan Asam Basa
Darah membutuhkan keseimbangan yang tepat antara senyawa asam dan basa agar organ bisa berfungsi dengan baik. Jika tidak, maka hal kondisi ini bisa memicu gangguan pada organ vital dalam tubuh.
Gangguan keseimbangan asam basa disebabkan dua faktor yaitu kondisi metabolik dan respiratorik, setiap faktor memiliki tipe gangguan keseimbangan asam basa yang berbeda-beda.
Gangguan keseimbangan asam basa (pH) adalah kondisi ketika kadar asam dan basa dalam darah tidak seimbang. Kondisi ini dapat mengganggu kerja berbagai organ tubuh.
Kadar asam basa darah berperan penting dalam membantu berbagai fungsi tubuh, seperti pencernaan, metabolisme, dan produksi hormon. Oleh sebab itu, kadar asam basa harus selalu seimbang agar fungsi tubuh bekerja dengan baik (homeostasis).
Penyebab utama gangguan keseimbangan asam basa bisa dibedakan berdasarkan jenisnya masing-masing, yaitu:
1. Asidosis metabolik
Asidosis metabolik adalah penumpukan asam di dalam tubuh yang berasal dari ginjal. Hal ini terjadi ketika tubuh tidak dapat membuang kelebihan asam atau kehilangan terlalu banyak basa.
2. Asidosis respiratorik
Asidosis respiratorik disebabkan oleh ketidakmampuan paru-paru untuk mengeluarkan karbon dioksida saat menghembuskan napas.
3. Alkalosis metabolik
Alkalosis metabolik terjadi karena kadar bikarbonat (basa) dalam darah yang terlalu tinggi, atau tubuh kehilangan terlalu banyak asam. Kondisi ini bisa disebabkan oleh muntah dalam waktu lama, penggunaan diuretik berlebihan, atau kelenjar adrenal yang terlalu aktif.
4. Alkalosis respiratorik
Alkalosis respiratorik muncul akibat terlalu sedikitnya jumlah karbon dioksida dalam darah. Kondisi ini disebabkan oleh hiperventilasi karena kecemasan, overdosis aspirin, demam tinggi, dan bahkan rasa sakit.
Pencegahan Gangguan Keseimbangan Asam Basa
Asidosis tidak dapat dicegah sepenuhnya. Akan tetapi, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan risikonya. Cara pencegahan tersebut tergantung pada jenis asidosis yang dialami, yaitu:
Pencegahan asidosis respiratorik:
- Berhenti merokok untuk mencegah kerusakan paru-paru
- Menjaga berat badan ideal, karena berat badan berlebih dapat membuat Anda mengalami gangguan pernapasan
Pencegahan asidosis metabolik:
- Menjaga cairan tubuh tetap cukup dengan banyak minum
- Mengontrol gula darah untuk mencegah ketoasidosis, bila Anda menderita diabetes melitus
- Berhenti mengonsumsi minuman beralkohol untuk mencegah penumpukan asam laktat
Sedangkan alkalosis dapat dicegah dengan menjaga tubuh tetap terhidrasi dan menjalani pola makan yang sehat. Memilih makanan bergizi dan tinggi kalium dapat membantu mencegah kekurangan elektrolit. Contoh makanan berkadar kalium tinggi adalah bayam, kacang-kacangan, pisang, dan wortel.
Tips untuk mencegah dehidrasi:
- Minum 8–10 gelas air putih perhari
- Rutin minum sebelum, saat, dan setelah olahraga
- Minum pengganti elektrolit saat sedang menjalani olahraga berat
- Hindari minuman berkadar gula tinggi, seperti soda
- Batasi minuman berkafein, seperti kopi dan teh
Khusus untuk alkalosis respiratorik, pencegahan dapat dilakukan dengan menangani penyebab hiperventilasi, seperti stres dan panik. Caranya adalah dengan melakukan meditasi, latihan pernapasan, atau olahraga rutin.
alodokter.com
sehatq.com