Aspirasi Mekonium – Pengertian, Penyebab Dan Cara Mengatasinya…

Aspirasi Mekonium

rhisehat.com Gawat janin alias fetal distress adalah gangguan yang terjadi selama masa kehamilan. Ibu hamil mengalami kondisi ini akibat janin yang berada di dalam kandungan kekurangan asupan oksigen. Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab gawat janin, salah satunya sindrom aspirasi mekonium.

Aspirasi mekonium atau Meconium Aspiration Syndrome (MAS) adalah kondisi saat janin atau bayi yang baru lahir menghirup air ketuban yang tercampur dengan feses (mekonium). Hal tersebut dapat mengontaminasi air ketuban. Janin bisa mengalami kondisi ini pada sebelum, selama, atau setelah proses persalinan. Saat lahir, bayi yang mengalami stres ini menghirup cairan ketuban yang terkontaminasi dan akhirnya menyebabkan timbulnya sindrom aspirasi mekonium.

Sindrom aspirasi mekonium terjadi karena bayi mengeluarkan feses pertama saat masih di dalam kandungan, dan feses tersebut membuat perkembangan bayi terganggu. Sebelumnya perlu diketahui, bayi normalnya baru akan mengeluarkan tinja pertama (mekonium) pada saat baru lahir. Mekonium adalah feses pertama bayi yang memiliki tekstur kental, lengket, dan berwarna hijau gelap. Umumnya, bayi akan mengeluarkan mekonium dalam 24–48 jam pertama setelah dilahirkan.

Akibat bayi minum air ketuban campur mekonium ini bisa membuat paru-paru mengembang. Semakin sering paru-paru mengembang, udara di dalamnya dapat semakin menumpuk di rongga dada dan sekitar paru-paru. Kondisi ini dikenal dengan nama pneumotoraks yang membuat proses pernapasan bayi menjadi sulit.

Penyebab

Ketika masih di dalam kandungan, sebenarnya bayi sudah mulai berlatih bernapas. Latihan pernapasan ini dilakukan dengan menghirup cairan ketuban ke trakea untuk kemudian dikeluarkan kembali dari trakea. Hal ini normal dan aman karena air ketuban bersifat steril dan bebas dari kuman.

Namun karena suatu sebab, seperti adanya infeksi selama kehamilan atau lilitan tali pusat, kondisi bayi menjadi menurun dan menyebabkan bayi mengeluarkan tinja pertamanya (mekonium) saat masih berada dalam kandungan. Mekonium ini kemudian mengontaminasi air ketuban yang seharusnya steril. Ketika bayi bernapas untuk pertama kalinya, air ketuban yang tidak lagi steril ini dapat terhirup dan menyebabkan terjadinya sindrom aspirasi mekonium.

Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan janin mengalami stres dan meningkatkan risiko terjadinya aspirasi mekonium, yaitu:

– Kehamilan yang sudah lebih dari 40 minggu
– Persalinan yang sulit atau lama
– Kondisi kesehatan yang dialami oleh ibu hamil, seperti hipertensi atau diabetes
– Kondisi medis janin, seperti hipoksia
– Gangguan pertumbuhan janin

Gejala

Saat mekonium terhirup oleh janin sebelum atau selama persalinan, akan muncul beragam keluhan dan gejala. Bahkan, jika mekonium sampai menyumbat saluran napas, janin bisa kesulitan bernapas. Kondisi tersebut dapat berakibat fatal. Ada beberapa tanda dan keluhan yang bisa dialami oleh bayi yang mengalami aspirasi mekonium, yaitu:

– Gangguan pernapasan, seperti napas yang terlalu cepat, sulit bernapas, munculnya suara “grok” saat bernapas
– Henti napas atau apnea
– Sianosis, yang ditandai dengan bibir dan kulit berwarna kebiruan
– Bayi tampak lemas atau kurang aktif bergerak saat lahir

Pengobatan Sindrom Aspirasi Mekonium

Pengobatan sindrom aspirasi mekonium dilakukan dengan beberapa cara, seperti:

– Pembersihan jalan napas bayi dengan alat suction
– Pemasangan alat bantu napas agar paru tetap berfungsi dengan baik
– Penggunaan penghangat bayi untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil
– Fisioterapi dada untuk membantu mengencerkan cairan yang masuk ke paru
– Pemberian antibiotik bila terdapat indikasi infeksi

Pencegahan Sindrom Aspirasi Mekonium

Pencegahan terhadap sindrom aspirasi mekonium dilakukan dengan mendeteksi berbagai faktor risikonya sedini mungkin. Berikut beberapa hal yang dapat diperhatikan:

– Bila sang ibu melihat cairan kehijauan berwarna gelap keluar dari jalan lahir, segera sampaikan ke dokter atau bidan yang merawatnya
– Segera periksakan diri bila pergerakan bayi dalam kandungan menjadi berkurang atau tidak ada sama sekali
– Kontrol detak jantung bayi dengan ketat selama persalinan
– Infus amnion, yaitu pembilasan cairan ketuban dengan cairan saline
– Pembersihan jalan napas bayi dengan segera setelah bayi dilahirkan

Aldokter -Aspirasi Mekonium- accessed on 2022
Klikdokter -Penyakt Sindrom Aspirasi Mekonium- accessed on 2022
Halodoc -Kenali Sindrom Aspirasi Mekonium- accessed on 2022
Sehatq -Mengenal Aspirasi Mekonium- accessed on 2022