BPD (Borderline Personality Disorder)

BPD (Borderline Personality Disorder)

Borderline personality disorder (BPD) atau gangguan kepribadian ambang merupakan gangguan mental yang memengaruhi perasaan dan cara berpikir seseorang mengenai dirinya sendiri dan orang lain. Kondisi ini umumnya ditandai dengan suasana hati dan citra diri yang senantiasa berubah-ubah dan sulit dikontrol. Gejala tersebut mengakibatkan tindakan impulsif dan menyebabkan masalah dalam bersosialisasi.

Kondisi ini sering kali juga menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan dalam hubungan dengan orang lain. Karena orang yang mengalami gangguan kepribadian memiliki cara pikir, cara pandang, serta perasaan yang berbeda dibandingkan dengan orang pada umumnya.

Gangguan ini umumnya muncul pada masa remaja akhir atau dewasa muda dan lebih sering dialami oleh wanita dan umumnya membaik seiring bertambahnya usia. Gangguan kepribadian jenis ini terjadi pada sekitar 2–3% dari populasi umum.

Gejala BPD (Borderline Personality Disorder)

1. Perubahan suasana hati yang tidak stabil
Seseorang penderita BPD akan mengalami perubahan suasana hati secara mendadak terhadap diri sendiri dan orang lain tanpa alasan yang jelas. Emosinya berupa kemarahan, ketakutan, kecemasan, kebencian, dan kesedihan yang tidak terkendali.

2. Gangguan pola pikir dan persepsi
Penderita BPD akan berpikir bahwa dirinya buruk, bersalah, atau tidak berarti.
Pengidapnya juga sering dipenuhi rasa takut diabaikan dan memicu melakukan hal-hal yang tidak masuk akal dan bersifat impulsif. Buruknya, perilaku ini ternyata bisa membahayakan diri sendiri, sebab tindakan yang dilakukan bisa sangat ceroboh, tidak bertanggung jawab, dan bahkan melukai diri sendiri.

3. Takut ditinggalkan
Perasaan ini sangat umum dialami oleh penderita BPD. Mereka merasa tidak nyaman dengan kesendirian dan takut ditolak sampai ditinggalkan oleh orang lain. Mereka akan terus melacak keberadaan orang yang mereka cintai atau mencegah orang tersebut pergi.

4. Perilaku impulsif
Kondisi ini cenderung menyebabkan timbulnya masalah dalam menjalankan aktivitas sehari-hari serta dapat mengganggu dalam menjalin interaksi dengan orang lain. Tak jarang perilaku ini membahayakan diri sendiri, atau berupa tindakan ceroboh dan tidak bertanggung jawab.

5. Hubungan yang tidak stabil
BPD dapat menyebabkan penderitanya takut akan diacuhkan oleh orang lain. Orang dengan BPD bisa menjalin hubungan yang intens, namun tidak stabil.

Penyebab BPD (Borderline Personality Disorder)

Trauma
Seseorang yang pernah mengalami pelecehan seksual, emosional atau fisik memiliki risiko BPD yang lebih tinggi. Pengabaian, perlakuan salah atau perpisahan dari orang tua juga meningkatkan risiko gangguan kepribadian ambang.
Genetik
Penelitian pernah mengatakan, gangguan kepribadian dapat diturunkan secara genetik atau dari orang tua ke anak. Seseorang yang anggota keluarga memiliki gangguan kepribadian ambang lebih berisiko mengalami kondisi ini.
Kelainan pada otak
Penderita BPD diduga memiliki kelainan fungsi zat kimia otak yang berperan dalam mengatur emosi. Bagian otak yang mengontrol emosi dan perilaku tidak berkomunikasi dengan baik. Masalah-masalah ini mempengaruhi cara kerja otak. Selain itu, penurunan fungsi dari zat-zat kimia pada otak, seperti serotonin, juga dikaitkan dengan BPD. Serotonin berfungsi mengendalikan suasana hati (mood).

Semoga Bermanfaat
Salam Sehat Reza Herbal