Dampak Buruk Toxic Positivity Bagi Kesehatan Mental

Dampak Buruk Toxic Positivity Bagi Kesehatan Mental

Kesehatan mental merupakan aset kesehatan manusia yang perlu dirawat dengan baik. Apabila kesehatan mental kurang mendapat perhatian, maka dapat menimbulkan sejumlah kondisi mental yang tidak sehat bahkan mengganggu aktivitas sehari-hari. Kesehatan mental yang terganggu dapat mempengaruhi pikiran, perasaan, dan tingkah perilaku orang yang mengalaminya. Sebuah ucapa atau pikiran positif beradu dengan emosi negatif, sehingga menjadi racun bagi mereka yang menerimanya. Ini dikarenakan tidak semua petuah positif membawa lebih baik ketika dihadapkan sebuah masalah. Kondisi ini dikenal dengan sebutan toxic positivity.

Pengertian Toxic Positivity


Toxic Positivity sebenarnya bukanlah suatu gangguan mental namun, merupakan suatu istilah yang biasa digunakan untuk menggambarkan suatu fenomena ketika seseorang memberikan semangat atau hiburan dengan cara yang salah entah terlalu berlebihan atau tidak pada tempatnya. Hal ini seringkali menimbulkan hal yang buruk bagi penerimanya.

Beberapa contoh kalimat toxic positivity


“Ini tidak seburuk yang kamu pikirkan, kok”
“nanti juga berlalu, tenang saja”
“Kamu lebih beruntung, kalau aku, sih..”
“jangan menangis, ini sih biasa saja, besok juga udah kuat lagi”
“banyak kok yang lebih parah dari kamu, segini mah engga ada apa-apanya”.
Ucapan toxic ini bersebrangan dengan apa yang dirasakan. Masalahnya, orang yang mengalami masalah tersebut hanya ingin dimengerti mengenai posisinya saat itu.

Hal Yang Membuat Orang melakukan Toxic Positivity

Tidak ada kharakter khusus bagi orang yang melakukan toxic positivity. Ada beberapa hal yang menjadi faktor seseorang melakukan toxic positivity. Seperti, Tidak mampu mengenali perasaannya sendiri kurang memiliki sikap empaty atau menghargai terhadap orang lain. Hal tersebut kemungkinan disebabkan pola asuh atau budaya. Berbeda halnya dengan orang yang melakukan, orang yang terjebak dalam toxic positivity akan terus berusaha menghindari emosi negatif seperti, sedih, cemas, marah atau kecewa. Pasalnya emosi negatif juga penting untuk dirasakan dan diekspresikan.

Ciri-Ciri Toxic Positivity
Beberapa hal yang menandakan seseorang sedang terjebak dalam toxic positivity :

  • Menyembunyikan perasaan yang sebenarnya yang sedang dirasakan
  • Terlihat menghindar atau mengabaikan masalah
  • Merasa tidak didengarkan atau tidak dihargai
  • Merasa sendiri tidak memiliki siapapun
  • Merasa bersalah ketika merasakan atau mengekspresikan emosi negatif
  • Mulai menyalahkan diri sendiri
  • Memungkinkan akan merendahkan oranglain yang tidak memiliki pemikiran positif ketika menghadapi masalah

Bahaya Dari Toxic Positivity


1. Membohongi Diri Sendiri
Kebiasaan membohongi diri sendiri bisa menghambat berbagai aspek kehidupan. Kamu akan berusaha memupuk rasa bahagia dan berpikir positif yang semu. Jika hal ini terus dibiarkan ini akaan memicu stres berkepanjangan. Melansir dari psychologi today berusaha untuk membohongi atau menyangkal emosi negatif akan berdampak pada emosi menjadi jauh lebih besar.

2. Tidak Bisa Berpikir Kritis
Toxic Positivity bisa membuat orang tidak berpikir kritis dan jernih. Toxic Positivity malah membuat seseorang berusaha keras berpikir positif, tidak menyalurkan emosi, dan tidak bisa mengendalikan diri.

3. Hubungan Negatif Dengan Orang Lain
Ketika kamu selalu menjadi pendengar yang buruk dengan terus memberikan saran-saran positif tanpa mengetahui akar permasalahannya, Maka kamu akan cepat kehilangan kepercayaannya. Hubunganmu akan menjadi negatif dan kamu akan cepat ditinggalkan karena kamu dianggap toxic baginya.

4. Menyebabkan Sindrom Kepribadian
Sindrom Kepribadian atau juga bisa disebut gangguan kepribadian adalah kodisi dimana pengidapnya memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak sehat dan berbeda dari rata-rata orang biasanya. Penderitanya juga akan sulit untuk memahami, merasakan, atau berinteraksi dengan orang lain.

5. Stres Berkepanjangan
Penderita toxic positivity dalam jangka panjang akan mengalami stres, Hal ini terjadi disebabkan perasaan menyangkal emosi negatif yang ada pada dirinya sehingga menyebabkan buruknya pengelolaan stres. padahal dengan menerima emosi negatif dapat mengendalikan diri sehingga mengoptimalkan pengelolaan stres.

Cara Menghindari Toxic Positivity

Kelola Emosi Negatif
Emosi negatif yang sedang dirasakan bukanlah yang perlu disimpan atau disangkal. Namun, jangan sampai lepas kendali. Padahal emosi negatif dapat menyebabkan stres jika dikendalikan. Tetapi emosi tersebut dapat memberikan informasi penting yang dapat membawa manfaat perubahan.

Kurangi Menggunakan Media Sosial
Kelola akun media sosialmu, hindari orang-orang yang selalu membuat postingan kurang bermanfaat atau dapat memprovokasi emosimu. Atur waktumu dalam menggunakan media sosial semakin sedikit waktu yang kamu habiskan untuk media sosial, semakin sedikit juga kenegatifan dan perilaku tocix yang kamu terima.

Bersikap Realistis
Saat kamu mengalami sesuatu yang membuatmu tertekan, Wajar sekali jika kaamu merasa stres, khawatir, bahkan takut. namun, jangan sampai terlalu tenggelam dalam situasi tersebut. Justru kamu harus mencari jalan keluar dari kondisi tersebut.

Ekspresikan Emosi
Mengekspresikan emosi jauh lebih baik daripada menghindarinya. Kamu boleh sekali menangis jika memang perlu menuangkan rasa sedih atau kecewa. Namun setelahnya temukan cara yang tepat untuk melepaskannya secara pelan-pelan.

Tulis Perasaanmu
Ekspresikan emosi anda dengan cara yang produktif contoh dengan menulis jurnal. Penelitian mengungkapkan apa yang anda rasakan kedalam kata-kata dapat membantu menurunkan intensitas perasaan negatif yang muncul.

Tidak masalah kalau kamu merasa sedang tidak baik-baik saja. Tidak perlu menyangkal kesedihan dan berpura-pura terlihat bahagia. Kehidupan yang dijalani setiap orang mempunyai warnanya masing-masing. Terkadang kita bisa merasa bahagia terkadang juga kita bisa merasa sedih.

Itulah sekilas tentang Toxic Positivity. Apapun yang kamu rasakan terima sepenuhnya, jangan sampai hal itu membuat kamu memendam perasaanmu.
Memotivasi diri untuk menjadi lebih baik memang harus namun, jangan sampai ini menjadi toxic atau racun yang bisa membahayakan mentalmu.

Semoga Bermanfaat
Salam Sehat Reza Herbal

Buka WhatsApp
Hallo Ada Yang Bisa Kami Bantu ?