Esofagitis

Sekilas Tentang Esofagitis

Esofagitis adalah peradangan pada lapisan mukosa kerongkongan (esofagus), saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung. Esofagitis dapat menimbulkan nyeri, sulit menelan, dan nyeri dada. Penyebab dari esofagitis adalah naiknya asam lambung hingga ke esofagus, infeksi, obat-obatan tertentu, dan alergi. Pengobatan esofagitis bergantung pada penyebab dasar dan derajat keparahan kerusakan jaringan. Jika tidak diobati, esofagitis dapat menyebabkan kerusakan lebih parah dan mengganggu fungsi esofagus. Hal ini dapat mengganggu aliran makanan dan cairan dari mulut ke lambung. Esofagitis juga dapat menyebabkan berbagai komplikasi lainnya jika tidak ditangani, seperti jaringan parut, penyempitan esofagus, dan kesulitan menelan.
Pengobatan terhadap esofagitis berbeda-beda, tergantung pada jenis esofagitis yang diderita dan tingkat keparahannya. Kebanyakan kasus esofagitis dapat membaik dalam 2-4 minggu dengan perawatan yang tepat. Namun, waktu pemulihan mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama bagi pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Penyebab Esofagitis

Peradangan pada kerongkongan atau esofagus dapat disebabkan oleh beberapa kondisi berikut:
Refluks (naiknya) asam lambung ke kerongkongan
Kondisi ini disebabkan oleh gangguan pada katup yang berfungsi menahan isi lambung agar tidak naik ke kerongkongan.

  • Alergi
    Kondisi ini disebabkan oleh reaksi alergi yang dipicu oleh makanan tertentu, seperti telur, susu, gandum, kacang kedelai, atau daging sapi. Selain makanan, reaksi alergi yang menyebabkan esofagitis juga dapat disebabkan oleh debu.
  • Infeksi
    Bakteri, virus, atau jamur dapat menginfeksi jaringan esofagus. Infeksi lebih sering dialami oleh orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya penderita HIV, kanker, atau diabetes.
  • Obat-obatan
    Obat-obatan, seperti antibiotik atau obat pereda nyeri, dapat menyebabkan peradangan pada esofagus jika terlalu lama berada di kerongkongan. Selain itu, kebiasaan menelan obat tanpa air juga dapat memicu peradangan pada esofagus.

Selain penyebab di atas, ada sejumlah faktor yang dapat membuat seseorang lebih berisiko mengalami esofagitis, yaitu:

  • Berusia lanjut
    Memiliki anggota keluarga yang menderita esofagitis
  • Menderita penyakit alergi, seperti asma atau rhinitis alergi
    Sering mengonsumsi makanan berlemak atau makan dalam porsi besar
  • Mengonsumsi cokelat, makanan dengan rasa mint, serta minuman berkafein atau beralkohol secara berlebihan
    Memiliki kebiasaan langsung tidur setelah makan
    Menderita berat badan berlebih
  • Merokok

Gejala Esofagitis

Peradangan dan iritasi pada kerongkongan dapat menimbulkan gejala yang beragam. Namun, tanda-tanda yang paling umum meliputi:

  • kesulitan menelan,
  • nyeri saat menelan,
  • radang tenggorokan,
  • suara serak,
  • batuk,
  • heartburn (rasa terbakar pada dada akibat naiknya asam lambung),
  • nyeri dada yang semakin terasa ketika makan,
  • mual dan muntah,
  • sakit perut, dan
  • berkurangnya nafsu makan.

Kemungkinan masih ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, coba konsultasikan kepada dokter Anda.