rhisehat.com – Good girl syndrome merupakan sikap ketika seorang perempuan memaksakan dirinya untuk selalu bersikap baik dan menyenangkan orang lain, tanpa memikirkan perasaannya atau bahkan haknya sendiri. Tanpa disadari, beberapa dari perempuan tumbuh dalam pola asuh di mana keluarga dan lingkungan sekitarnya menuntut seorang perempuan harus bisa bersikap baik dalam tindakannya berbaik hati, manis atau lembut. Sebab, secara sosial budaya pun terdapat standar ideal bagi perempuan untuk berperan dalam masyarakat.
Mereka terpaksa melakukan ini karena terbentur oleh norma, standar, dan pola asuh yang membentuknya. Akibatnya, perempuan tidak bisa mengekspresikan apa yang sebetulnya ia inginkan. Sikap ini disebut sebagai Good Girl Syndrome. Sikap ini membuatnya cenderung menghindari kritik, konflik, penolakan, dan kesalahan.
Sikap positif yang ditanamkan sejak kecil memang merupakan kualitas diri yang baik. Akan tetapi, masalah muncul bila harga diri seseorang sepenuhnya bergantung pada kebahagiaan orang lain.
Ciri Ciri Good Girl Syndrome
Secara garis besar, sikap good girl syndrome sama dengan people pleaser. Keduanya sama-sama berusaha untuk melakukan apa pun agar tidak mengecewakan orang lain. Mereka juga cenderung patuh dan lebih banyak diam karena khawatir ucapannya akan menyakiti orang lain. Berikut adalah ciri-ciri good girl syndrome yang perlu dikenali:
– Sulit mengatakan “tidak” dan mengungkapkan apa yang diinginkan
– Selalu takut mengganggu atau membuat kesal orang lain
– Perfeksionis dan selalu dituntut untuk sempurna
– Terpaksa melakukan hal baik untuk menyenangkan orang lain dan berpura-pura bahagia
– Menghindari konflik karena merasa tidak nyaman dengannya
– Cemas saat menghadapi perubahan yang tidak dapat diperkirakan
– Membanding-bandingkan diri dengan orang lain dalam berbagai perbuatan
– Memiliki hasrat untuk selalu memenuhi harapan-harapan orang lain
Penyebab
Pola Asuh
Pola asuh otoriter menjadi salah satu penyebab terbentuknya Good Girl Syndrome. Pola asuh otoriter adalah gaya pola asuh yang menuntut anak-anak mereka untuk berperilaku sesuai ekspektasi orang tuanya. Walaupun begitu, para orang tua ini biasanya tidak memberikan pengasuhan secara maksimal. Sehingga apabila anak mereka melakukan suatu kesalahan, para orang tua ini tidak segan memberikan hukuman.
Menurut Diana Baumrind, terdapat banyak alasan mengapa orang tua memiliki pola asuh otoriter, salah satunya adalah faktor sosial budaya. Di mana para orang tua memasukkan nilai-nilai dan budaya yang ada di suatu masyarakat kepada anak-anak mereka tanpa menyaring kebenarannya. Sehingga para orang tua berfokus pada kepatuhan alih-alih menghargai perilaku positif anak.
Sosial Budaya
Faktor sosial budaya ternyata juga ikut berperan membentuk Good Girl Syndrome pada perempuan. Melansir dari Jurnal Perempuan berjudul “Perempuan dan Belenggu Peran Kultural” disebutkan bahwa menjadi istri dan ibu rumah tangga (homemaker) sudah sejak lama melekat dalam diri perempuan.
Hal tersebut kemudian menjadi budaya dan adat istiadat. Ketika perempuan lahir ia sudah dicap sebagai makhluk berperasaan yang sulit mengambil keputusan dengan baik. Jadi, dengan kata lain budaya yang ada menjadikan para perempuan tanpa sadar mendukung hal-hal yang sebenarnya membuat dia kehilangan jati dirinya.
Dampak Negatif Good Girl Syndrome
Good girl syndrome adalah penghalang dari banyak hal yang diimpikan. Pasalnya, seseorang akan khawatir pada keputusan, perkataan, atau tindakannya yang membuat orang lain kecewa. Ini merupakan perilaku yang membuat seseorang sulit berkembang.
Peran anak baik memang terasa nyaman. Seolah olah terlindung dari segala konflik, penolakan, dan kritik menyakitkan. Ini memang benar karena semakin seseorang menuruti keinginan orang lain, semakin kecil kemungkinan orang itu berkonflik dengan yang lain.
Namun, semua itu akhirnya berubah menjadi tuntutan. Jika seseorang terus memenuhi harapan orang lain tanpa pernah mewujudkan keinginannya sendiri. Meeka tidak akan bangkit dan bicara ketika diperlakukan tidak adil atau saat memiliki pandangan yang berbeda.
Mereka akan berusaha agar segalanya baik dan damai, tapi Mereka mengorbankan diri sendiri untuk mencapai hal tersebut. Mereka akhirnya hidup dalam rasa takut akan penolakan dan dihakimi oleh orang lain.
Cara Mengatasi Good Girl Syndrome
Sindrom Good Girl harus diatasi. Gangguan psikis ini dapat menjatuhkan mental seorang perempuan dan membuatnya tidak bahagia. Penanaman nilai yang sudah dimulai sejak kecil ini kadang membuat beberapa perempuan merasa harus sempurna dan sebisa mungkin tidak mendapat respons negatif dari orang lain. Padahal, sebenarnya apa pun yang dilakukan harus berdasarkan keputusan sendiri dan untuk kebaikan sendiri pula, bukan orang lain.
Good girl syndrome memang kondisi yang biasanya sudah berakar. Namun, tidak ada kata terlambat untuk membebaskan diri dari sikap ini. Berikut adalah cara-cara yang bisa dilakukan untuk terbebas dari good girl syndrome:
Berani berbicara
Kemampuan untuk mengemukakan pendapat akan mendorong orang lain untuk lebih memahami dan menghargai. orang lain menjadi paham pula batasan ketika mereka akan meminta bantuan.
Berani mengatakan tidak
Salah satu kendala yang dihadapi pengidap sindrom Good Girl takut mengatakan tidak. Agar bisa lepas dari masalah ini, maka pengidap mesti mampu mengatakan tidak pada hal yang memang tidak harus dilakukannya.
Kembangkan sikap percaya diri
Sikap percaya diri perlu dipupuk mulai sekarang untuk menyingkirkan sindrom Good Girl. Terima masukan dari orang lain untuk motivasi bagi diri sendiri menuju arah yang lebih baik.
Perlakukan orang lain seperti perlakuan yang mereka berikan
Meski nantinya tidak menjadi Good Girl, sikap rendah hati dan menghormati orang lain tetap perlu dijaga. Hanya saja, mulai saat ini harus bisa memperlakukan mereka tidak secara berlebihan dengan mengorbankan hak diri sendiri.
Hindari merasa bersalah
Jangan merasa bersalah ketika harus menolak permintaan dari orang lain. Hidupmu bukan hanya untuk menyenangkan orang lain. Jadi, selagi kamu memiliki alasan yang jujur dan masuk akal, tidak perlu merasa bersalah, apalagi sampai menyalahkan diri sendiri.
Cintai diri sendiri
Ketika berhasil mencintai diri sendiri, kamu akan merasa lebih bahagia dan lebih menikmati setiap proses kehidupan yang kamu jalani. Jangan lupa untuk selalu bersyukur atas segala hal yang kamu miliki.
Menjadi orang baik memang bagus, tetapi bila kamu terpaksa berubah demi orang lain. Alih-alih memberikan kebahagiaan, sikap ini malah akan membuat kamu mengalami burnout.
Oleh karna itu, sekarang saatnya kamu mengungkapkan apa yang kamu inginkan pada dunia. Tentu tidak mudah mengubah cara pikir yang sudah tertanam saat masih kecil, tapi bukan berarti mustahil.
Aldokter. accessed on 2022 Good Girl Syndrome
Hellosehat. accessed on 2022 Good Girl Syndrome
Satupersen. accessed on 2022 Good Girl Syndrome
Tirto. accessed on 2022 Good Girl Syndrome