Hepatitis B

Penyakit ini dapat menyebabkan infeksi akut dan infeksi kronis yang berkembang menjadi sirosis dan kanker hati. Gejala penyakit ini tidak langsung kelihatan, gejala ini bisa berlangsung selama beberapa minggu.

Gejala hepatitis B akut
Gejala infeksi akut dapat berlangsung selama 1-4 bulan. Kondisi yang menandakan pada fase awal berupa :

• Kelelahan
• Kehilangan nafsu makan
• Mual dan muntah
• Sakit pada bagian atas perut
• Kulit dan mata menguning (penyakit kuning)

Infeksi HBV akut umumnya tidak menyebabkan kerusakan hati yang parah, sehingga tidak menunjukkan gejala perdarahan.

Gejala hepatitis B kronis
Penderita dengan kondisi penyakit ini ditunjukkan dengan gejala yang berhubungan dengan gangguan fungsi hati akibat peradangan. Karena infeksi virus HBV kronis melemahkan fungsi hati dalam menjaga sistem kekebalan tubuh, memproduksi enzim, dan menyaring zat beracun. Gejala infeksi HBV kronis mungkin tampak mirip dengan sirosis hati, antara lain :

• Kelelahan
• Nyeri otot
• Kehilangan nafsu makan
• Warna feses berubah pucat
• Perubahan warna urine menjadi gelap atau seperti teh
• Gatal dan ruam pada kulit telapak tangan
• Mual dan muntah
• Demam ringan
• Cairan pada perut (asites)
• Sakit perut pada bagian atas
• Penyakit kuning
• Pembuluh darah terlihat seperti laba-laba pada kulit (spider angioma)

Penyebab
Virus hepatitis B dapat menular melalui hubungan seksual atau lewat kontak dengan cairan tubuh, seperti tranfusi darah atau berbagi jarum suntik yang telah teinfeksi dapat menyebarkan virus. Ibu yang sedang hamil juga dapat berisiko terkena penyakit ini, janin yang ada dalam kandungannya dapat tertular.

Pencegahannya
Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah. Salah satu pencegahannya cukup efektif yaitu dengan vaksin hepatitis B. Vaksin ini terbilang aman untuk digunakan. Efek samping yang ditimbulkan juga terbilang ringan.