Hipotermia

rhisehat.com – Suhu tubuh normal manusia berkisar antara 36,5–37,3oC. Penurunan suhu tubuh umumnya terjadi ketika terpapar suhu udara atau air dingin yang ekstrem, tanpa mengenakan pakaian yang tepat.

Bila paparan terus berlanjut, suhu tubuh dapat turun drastis. Kondisi ini disebut hipotermia dan merupakan kondisi gawat darurat.

Gejala Hipotermia
Gejala hipotermia bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Berikut ini merupakan gejala hipotermia berdasarkan derajatnya:
1. Gejala hipotermia ringan (suhu 32–35oC):

• Pucat
• Kulit terasa dingin ketika disentuh
• Mati rasa
• Menggigil
• Respons menurun
• Mengantuk
• Takikardia
• Napas cepat

2. Gejala hipotermia sedang (suhu 28–32oC):

• Inkontinensia urine
• Berhenti menggigil
• Napas melambat
• Denyut jantung melambat (bradikardia)
• Tekanan darah menurun
• Penurunan kesadaran

3. Gejala hipotermia berat (suhu 28oC atau lebih rendah):

• Kaku otot
• Tidak memberi respons
• Bradikardia makin parah
• Pernapasan dan denyut nadi sangat lemah
• Pingsan
• Henti jantung

Pada bayi, hipotermia dapat ditandai dengan kulit yang terasa dingin dan terlihat kemerahan. Bayi juga terlihat diam, lemas, dan tidak mau menyusu atau makan.

Penyebab Hipotermia
Hipotermia terjadi ketika panas yang dihasilkan tubuh tidak sebanyak panas yang hilang. Sejumlah kondisi yang berpotensi membuat panas tubuh banyak hilang dan menyebabkan hipotermia yaitu:

1. Berada di tempat dingin dalam waktu yang lama
2. Mengenakan pakaian yang kurang tebal saat cuaca dingin
3. Terlalu lama mengenakan pakaian basah
4. Berada di dalam air terlalu lama

Hipotermia dapat dialami oleh siapa saja. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hipotermia, yaitu:

• Kelompok usia bayi, balita, dan lansia
• Kelelahan
• Gangguan mental, misalnya demensia
• Konsumsi minuman beralkohol
• Penyalahgunaan NAPZA
• Konsumsi obat-obatan, misalnya golongan opioid, obat bius, obat penenang, atau clonidine
• Hipotiroidisme, radang sendi, stroke, diabetes, atau penyakit Parkinson

6 Makanan dan Minuman untuk Mencegah Hipotermia

1. Pisang
Dikutip dari Hy-Vee Pharmacy Solutions, pisang memiliki banyak vitamin B dan magnesium yang berfungsi agar kelenjar tiroid dan adrenal kita berfungsi dengan baik. Kelenjar ini membantu mengatur suhu tubuh.

2. Daging merah
Mereka yang terkena hipotermia butuh meningkatkan zat besi supaya tangan dan kakinya menghangat kembali.

3. Kopi
Kafein dalam segelas es kopi lebih tingi daripada yang tidak. Kafein ini yang merangsang metabolisme; mendorong tubuh untuk membakar bahan bakar. Daripada memikirkan suhu minumannya, lebih baik kamu meminum kopi tanpa gula dan krim.

4. Jahe
Rempah yang satu ini membuat darah kita tetap mengalir dan menjauhkan diri kita dari hipotermia.
Jahe juga mengandung antioksidan yang efektif meningkatkan kesehatan dan sistem kekebalan tubuh. Tak hanya menghangatkan badan, jahe juga dipercaya dapat menyembuhkan masuk angin dan gejala flu

5. Kacang
Kacang kaya akan vitamin B-3 yang mampu meningkatkan aliran darah, dan mendorong metabolisme. Dua komponen ini menangkal dingin. Selain itu, kacang juga mengandung lemak sehat serta kaya protein. Bisa jadi camilan di cuaca dingin akibat hujan tak menentu.

6. Minyak kelapa
Sama seperti kacang, minyak kelapa kaya akan lemak sehat, yang bisa berubah menjadi bahan bakar. Metabolisme yang didorong oleh minyak kelapa ini menghasilkan energi yang membuat kamu merasa hangat.

Sebaiknya, 6 makanan dan minuman di atas kamu konsumsi di kala musim hujan dan banjir yang melanda. Gunakan juga pakaian hangat supaya terlindung dari Hipotermia.