Decompression Sickness (DCS) atau yang lebih dikenal dengan dekompresi merupakan gangguan yang biasanya dialami oleh para penyelam, astromnot dan pilot. Ini karena penyaki ini terjadi karena penyakit ini muncul ketika terjadi penurunan tekanan air atau udara secara cepat yang mengelilingi tubuh manusia. Perubahan tekanan ini menyebabkan nitrogen dalam darah membentuk gelembung yang menyumbat pembuluh darah dan jaringan organ.
Semakin dalam penyelaman, maka semakin banyak pula nitrogen yang larut dalam jaringan tubuh penyelam. Tingginya kadar nitrogen didalam tubuh tergantung pada kedalaman dan lamanya penyelaman. Maka dari itu, semakin dalam dan lama suatu penyelaman maka semakin tinggi pula kadar nitrogen yang larut dalam tubuh.
Faktor-faktor risiko dan penyebab penyakit dekompresi (Caisson’s Disease)
Beberapa faktor risiko yang diyakini dapat meningkatkan insidensi penyakit dekompresi:
- Lemak tubuh
Terdapat teori bahwa nitrogen dapat tereabsorpsi dengan mudah ke dalam jaringan
lemak, jadi penyelam yang memiliki berat badan berlebih memiliki risiko yang lebih
besar untuk mengalami penyakit dekompresi. - Aktivitas
Sangat menarik bahwa aktivitas memiliki efek positif dan negatif. Aktivitas fisik
setidaknya 12 jam sebelum menyelam dapat memproduksi protein yang melindungi
tubuh dan menurunkan risiko penyakit dekompresi. Di sisi lain, aktivitas fisik kurang
dari 12 jam sebelum penyelaman dapat meningkatkan sejumlah gas mikronuklei di
mana dapat membentuk gelembung dan meningkatkan insidensi penyakit dekompresi.
Melakukan aktivitas fisik sesaat setelah menyelam dapat meningkatkan risiko
pembentukan gelembung karena tekanan darah meningkat dan gelembung dapat dengan
mudah ditransfer dari vena ke arteri dalam sistem sirkulasi. - Jenis kelamin
Secara teori, wanita memiliki risiko tinggi mengalami penyakit dekompresi karena
wanita secara khusus memiliki massa lemak tubuh yang lebih tinggi. Tetapi belum ada
penelitian yang dapat membuktikan hal ini. - Usia
Secara umum, orang dengan usia tua memiliki risiko tinggi terkena penyakit
dekompresi.
Gejala Penyakit Dekompresi
Gejala penyakit dekompresi bagi setiap orang dapat berbeda-beda, tergantung dari lokasi terjadinya penyumbatan aliran darah. Mengutip Buku Ajar Penyakit Akibat Kerja Sektor Maritim oleh Syamsiar S. Russeng (2021: 48-49), beberapa gejala penyakit dekompresi yang umum terjadi adalah sebagai berikut:
- Gejala-gejala muskuloskeletal (struktur yang mendukung anggota badan, leher, dan punggung), seperti nyeri sendi, tendonitis, nyeri tulang belakang, atau ekstremitas yang memberat.
- Gejala-gejala perubahan status mental, seperti kebingungan, tidak sadar, perubahan kepribadian.
- Gejala-gejala mata dan telinga, seperti diplopia, penglihatan kabur, paresis otot-otot ekstraokular, tinnitus, atau gangguan pendengaran.
- Gejala-gejala pada kulit, seperti gatal dan ruam merah.
- Gejala-gejala pulmoner, seperti sesak, batuk non-produktif, atau hemoptisis.
- Gejala-gejala kardiak, seperti nyeri dada terasa tertusuk atau terbakar.
- Gejala-gejala gastrointestinal, seperti nyeri perut, inkontinensia alvi, nausea atau muntah.
- Gejala-gejala genitourinaria, seperti inkontinensia urine (sulit buang air kecil) atau retensi urine.
- Gejala-gejala neurologis, seperti parestesia, paralisis, migrain, pusing, vertigo, atau ataksia.
Penyebab Dekompresi
Penyelam mengambil oksigen dari nitrogen tambahan dan dilarutkan ke dalam darah. Ketika kembali ke permukaan tekanan air di sekitar tubuh akan berkurang. Jika perpindahan terjadi terlalu cepat, darah tidak memiliki waktu untuk membersihkan larutan nitrogen. Sebaliknya, nitrogen akan memisahkan dari darah dan membentuk gelembung di jaringan atau darah manusia. Gelembung nitrogen inilah penyebab penyakit dekompresi. Kondisi ini mengakibatkan penyelam mengalami nyeri sendi mendadak bahkan serangan jantung.
Jika Anda melihat penyelam yang mengalami gejala penyakit dekompresi, hal pertama yang harus dilakukan adalah memanggil ambulans. Selanjutnya, lakukan langkah-langkah berikut:
- Baringkan penyelam dalam posisi miring ke kiri dan tempatkan kakinya lebih tinggi dari kepala.
- Keringkan tubuh penyelam dan hangatkan dengan selimut jika suhu tubuhnya menurun.
- Berikan penyelam oksigen murni melalui masker.
- Posisikan pasien menjadi telentang dan lakukan CPR jika pasien pingsan, tidak bernapas, atau nadinya tidak terasa.
- Setelah diberikan penanganan pertama di atas, pasien perlu segera dibawa ke rumah sakit yang memiliki fasilitas terapi oksigen hiperbarik. Terapi ini dilakukan di ruangan khusus atau menggunakan tabung khusus.
Jika Anda Merasakan Gejala Diatas
SEGERA AMBIL TINDAKAN
Kami Rekomendasikan Solusi Untuk Keluhan Penyakit Dekompresi
Mau tahu apa itu IDR JELLY GAMAT ?
IDR Jelly Gamat Adalah Obat Herbal Madu Asli Dari Reza Herbal Indonesia Yang Di Racik Secara Khusus Dan Alami Dengan Formulasi Herbal Pilihan Yang Di Percaya Oleh Masyarakat Indonesia,Mampu Membantu Mengatasi Penyakit Dekompresi Yang Aman Tanpa Ada Efek Samping
Untuk Informasi Lebih Lanjut Anda Dapat Menghubungi Custumer Sevice Pada Tombol Dibawah Ini :
idr jelly gamat
jelly gamat
obat dekompresi
dekompresi
gejala dekompresi
penyebab dekompresi
ciri dekompresi
tanda dekompresi
pengobatan dekompresi
cara mengobati dekompresi
cara mengatasi dekompresi