Kenali Penyebab Dan Jenis-Jenis Halusinasi

Kenali Penyebab Dan Jenis-Jenis Halusinasi

Halusinasi adalah gangguan persepsi yang membuat seseorang mendengar, merasa, mencium, meraba, atau melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Halusinasi merupakan sensasi yang diciptakan oleh pikiran seseorang tanpa adanya sumber yang nyata. Gangguan ini dapat memengaruhi fungsi kelima pancaindra.
Sebagian orang yang mengalami halusinasi menyadari bahwa itu hanyalah persepsi palsu, tapi sebagian lagi benar-benar percaya bahwa apa yang mereka alami adalah nyata.
Halusinasi juga bisa disertai oleh delusi, yaitu keyakinan terhadap sesuatu yang tidak ada atau tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Halusinasi tidak sama dengan mimpi yang muncul saat sedang tidur. Pasalnya, halusinasi terjadi saat Anda dalam kondisi terbangun atau sadar, dan bisa muncul kapan saja, baik pagi, siang, sore, atau malam hari.

Faktor Penyebab Halusinasi

Halusinasi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti gangguan mental, gangguan saraf dan otak, dan penyakit fisik. Halusinasi juga dapat terjadi akibat efek samping obat-obatan. Berikut ini faktor penyebab halusinasi:

  • Gangguan mental, seperti skizofrenia, psikosis, gangguan bipolar, depresi dengan gangguan psikotik, delirium atau demensia, (BPD) borderline personality disorder, (PTSD) post-traumatic stress disorder

  • Gangguan saraf dan otak, seperti tumor otak, parkinson, penyakit alzheimer, epilepsi, stroke, migrain, cedera kepala.

  • Penyakit berat, seperti gagal ginjal atau gangguan hati stadium lanjut, HIV/AIDS, kanker otak

  • Demam tinggi (terutama pada anak dan orang tua)

  • Efek samping obat-obatan

  • Gangguan tidur (insomnia)

  • Penyalahgunaan alkohol dan NAPZA

Jenis-Jenis Halusinasi

1. Halusinasi pendengaran (auditori)
Halusinasi pendengaran merupakan jenis halusinasi yang menyebabkan seseorang mendengar suara-suara yang tidak didengar orang lain. Suara tersebut dapat berupa instruksi, percakapan, alunan musik, atau bahkan langkah kaki seseorang. Suara bisa berupa suara wanita atau pria, yang akrab atau tidak akrab, dan yang berupa kritikan atau pujian.



2. Halusinasi penglihatan (visual)
Halusinasi penglihatan membuat penderitanya seolah melihat sesuatu, tetapi benda tersebut sebenarnya tidak ada. Objek yang dilihat bisa manusia, benda, atau cahaya.



3. Halusinasi pengecapan (gustatorik)
Halusinasi ini melibatkan indra perasa yang menyebabkan seseorang merasakan sensasi bahwa sesuatu yang dimakan atau diminum memiliki rasa yang tidak sedap, misalnya rasa logam, pada makanan atau minuman yang ia konsumsi, padahal rasa tersebut sebenarnya tidak ada. Jenis halusinasi ini merupakan salah satu gejala yang sering terjadi pada penderita epilepsi.



4. Halusinasi penciuman (olfaktorik)
Pada kondisi ini, seseorang bisa mencium aroma wewangian atau justru bau yang tidak sedap seperti bau muntah, urin, feses, asap, daging yang membusuk atau merasa bahwa tubuhnya berbau busuk, padahal nyatanya tidak. Kondisi ini juga sering disebut sebagai phantosmia dan dapat diakibatkan oleh adanya kerusakan saraf di bagian indra penciuman. Kerusakan mungkin disebabkan oleh virus, trauma, tumor otak, atau paparan zat-zat beracun atau obat-obatan. Phantosmia ini juga dapat disebabkan oleh epilepsi.



5. Halusinasi sentuhan (taktil)
Penderita merasa seakan-akan ada seseorang yang meraba atau menyentuhnya, atau merasa seperti ada hewan yang merayap di kulitnya, padahal sebenarnya tidak ada.
Halusinasi taktil berhubungan perasaan sentuhan atau pergerakan pada tubuh. Anda juga mungkin merasa organ dalam Anda bergerak-gerak.

Semoga Bermanfaat
Salam Sehat Reza Herbal

Buka WhatsApp
Hallo Ada Yang Bisa Kami Bantu ?