rhisehat.com – Kitolod atau yang memiliki nama latin Laurentia longiflora (L) telah digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai obat tradisional untuk mengobati gangguan mata. Daun kitolod mengandung Alkaloid, Flavonoid, dan Saponin. Sedangkan kandungan dari bunga kitolod mengandung Alkaloid, Flavonoid, Saponin, dan tanin.
Alkaloid adalah zat yang mempunyai kecendrungan menghambat laju pertumbuhan bakteri. Flavonoid berperan sebagai antioksidan dan antibakteri. Saponin adalah zat yang dapat meningkatkan permeabilitas (kemampuan untuk meloloskan sejumlah partikel) membran sehingga terjadi hemolisis (pecah) sel. Dan Tanin adalah antibakteri.
Berdasarkan penelitian tersebut, maka kandungan dari tanaman kitolod baik untuk digunakan sebagai obat tetes mata adalah sebagai antibakteri sehingga dapat membersihkan mata dari bakteri. Berikut beberapa manfaat kitolod
Mengatasi Iritasi Mata
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bunga kitolod dapat mengobati iritasi pada mata. Menurut peneliti di Universitas Gajah Mada (UGM) telah meneliti kandungan bunga Kitolod mengandung etanol yang diketahui bisa menjadi antibakteri terhadap beberapa bakteri patogen, seperti Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhi, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus mutans, dan Vibrio sp.
Analisis fitokimia menunjukkan bahwa bunga Kitolod mengandung senyawa etanol, terdiri dari alkaloid 4,71%, tanin 39,80%, flavonoid 1,90%, saponin 35,14%, dan steroid 1,21%.
Oleh karena itu, bunga Kitolod dapat berpotensi sebagai obat iritasi mata karena mengandung senyawa etanol.
Mengobati Mata Katarak
Mengutip National Center of Biotechnology Information katarak adalah kondisi mata di mana lensa mata menjadi keruh. Hal ini menyebabkan penglihatan memburuk hingga mungkin dapat kehilangan penglihatan. Kondisi ini biasanya dialami orang yang berusia di atas 50 tahun.
Mengutip beberapa penelitian kitolod memiliki kandungan bahan lebelin, lobelamin serta isotomin dan daunnya memiliki kandungan alkaloid, saponin, flavonoid, serta polifenol. Getahnya bertindak singkirkan akar bakteri pada mata hingga baik untuk mengobati mata katarak, minus, plus, bahkan tumor mata.
Namun belum ada penelitian ilmiah terkait penggunaannya sebagai obat katarak. Dan hal ini masih merupakan bagian dari kepercayaan masyarakat.
Orami – accessed on 2022
Artikel UGM – accessed on 2022