Tradisi Nyeupah ( Menyirih )
Kenali Manfaat Dan Bahayanya Disini
Jika anda mengunjungi Jawa Barat dibagian timur atau desa desa di pulai Jawa pasti anda akan disuguhi dengan daun sirih dan biji pinang. Anda jangan asing jika anda berkunjung ke pedesaan daerah Jawa orang orang dihiasi dengan senyuman dihiasi dengan warna mrah atau keunguan. Sebagian besar masyarakat Indonesia yang menduduki pedesaan masih menjaga tradisi menyirih atau nyeupah.
Biasanya daun sirih dicampur dengan rempah-rempah, perasan jeruk, kapur, atau tembakau. Bahan-bahan tersebut akan kemudian dikunyah-kunyah dan disesap. Rasanya begitu unik, yaitu agak pedas, sepat, dan manis.
Para peneliti melakukan beberapa penelitian tentang tradisi nyeupah agar mengetahui manfaat dan bahaya menyirih untuk kesehatan.
Manfaat Nyeupah
Menurut beberapa penelitian menyebutkan mengunyah daun sirih dapat menghilangkan dan mencegah bau mulut serta menjaga kesehatan gigi dan gusi.Batang dan daun sirih juga bermanfaat untuk melancarkan pencernaan, sembelit, batuk, dan asma.
Bagi sistem pencernaan menyirih dapat meningkatkan produksi air liur. Sedangkan air liur berfungsi untuk mengikat dan melembutkan makanan. Dengan begitu, Anda bisa menelan dan mengirimkan makanan menuju kerongkongan, usus, dan lambung dengan lancar. Hal ini tentu membantu memudahkan kerja sistem pencernaan anda. Air liur juga senantiasa membersihan gigi dan gusi dari sisa-sisa makanan atau kotoran yang menempel.
Untuk mendapatkan manfaat dari daun sirih anda tidak perlu mengunyah dan menelan daunnya setiap hari. Karena kita tidak tahu kondisi daun yang dikonsumsi. Disarankan sebelum anda mengunyah daun sirih anda harus memastikan kebersihan dan tekstur daun sirih tersebut.
Bahaya Tradisi Nyeupah
Selain memiliki manfaat untuk kesehatan, tradisi menyepah ini juga memiliki bahaya untuk kesehatan menurut penelitian yang telah dilakukan.
Berikut beberapa bahaya menyirih menurut penelitian :
1. Kanker mulut
Dilansir dari Bahan Kesehatan Dunia, menyirih berpotensi tinggi menyebabkan kanker terutama pada bagian mulut. Campuran daun sirih, pinang, kapur, dan tembakau bersifat karsinogenik (memicu kanker). Jika dikonsumsi secara rutin dan berkepanjangan kemungkinan anda akan mengalami kanker mulut, kanker laring, kanker pipi, kanker kerongkongan dan kanker tenggorokan.
2. Luka dirongga mulut
Campuran bahan bahan menyirih memiliki tekstur agar keras bagi mulut.Sehingga jika menyirih sering dilakukan dan sudah menjadi kebiasaan maka potensi lesi mukosa mulut.
Jika sudah cukup parah, lesi ini menyebabkan mulut terasa kaku dan pada akhirnya rahang anda akan sulit digerakkan. Hingga saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan lesi mukosa mulut. Pengobatan yang ditawarkan hanya mampu meringankan gejala yang muncul.
3. Kesehatan Janin Terganggu
Bagi anda bumil tentu harus menjaga kesehatan baik itu dalam menjaga pola makan. lingkungan agar janin yang tumbuh pada rahim bisa betkembang dengan baik. Dalam suatu penelitian menyebutkan menyirih tidak baik dilakukan oleh ibu hamil. Hal ini dikarenakan menyirih saat hamil akan mempengaruhi DNA janin. Sama halnya dengan merokok bisa mengakibatkan kecacatan pada janin, menyirih juga dapat mempengaruhi berat badan tidak normal saat melahirkan. Oleh sebab itu, WHO dan para ahli kesehatan menghimbau ibu hamil agar tidak menyirih.
Terlepas dari kegunaannya daun sirih disebut sebagai penyebab kanker mulut. Namun hal tersebut tidak benar dalam sebuah penelitian menyebutkan bahwa faktor penyebab kanker mulut adalah campuran pada tradisi menyirih seperti, kapur, biji pinang, terutama tembakau.