Manfaat Memelihara Hewan Bagi Perkembangan Anak

Manfaat Memelihara Hewan Bagi Perkembangan Anak

rhisehat.com – Hewan peliharaan selama ini telah menjadi teman manusia. Tidak hanya sebagai teman atau hiburan semata, ternyata memelihara hewan peliharaan juga dapat bermanfaat bagi perkembangan anak. Memiliki peliharaan di rumah memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh dan psikologis seseorang. Secara emosional, pemilik hewan peliharaan cenderung stabil. Bukan hanya berlaku bagi orang dewasa, tetapi juga pada anak-anak.

Namun, banyak orang tua yang masih enggan membiarkan anaknya bermain dengan hewan peliharaan. Alasannya karena hewan peliharaan dapat memicu masalah kesehatan pada anak. Hal ini tentu membuat orang tua merasa khawatir. Namun, tahukah Anda bahwa memelihara hewan peliharaan ternyata memiliki dampak positif bagi perkemangangan Si Kecil.

Pada dasarnya, kegiatan tesebut bisa jadi sarana untuk anak mengenal lingkungan sekaligus meningkatkan kemampuan motorik. Anak yang tumbuh bersama hewan peliharaan lebih unggul dari segi emosional dibanding dengan yang tidak memiliki hewan peliharaan.

Selain itu, sebuah penelitian membuktikan bahwa memiliki hewan peliharaan, seperti kucing, baik bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak. Efek positif yang diperoleh anak bisa mencakup kesehatan fisik dan mental, mendukung tumbuh kembang, meningkatkan kecerdasan, serta melatih interaksi sosialnya. Masih banyak manfaat memelihara hewan bagi anak karena berinteraksi dengan hewan-hewan berikut beberapa manfaat lain memiliki hewan peliharaan bagi anak, di antaranya:

1. Mengurangi risiko alergi pada anak
Berbagai studi menunjukkan bahwa anak yang dibesarkan di lingkungan rumah dengan hewan peliharaan memiliki risiko lebih rendah menderita alergi dan asma. Para ahli juga berpendapat bahwa keberadaan hewan peliharaan dapat membangun sistem kekebalan tubuh anak karena paparan dini terhadap kuman tertentu. Hal ini berdasarkan hasil tes kulit terhadap alergi debu, tungau, serbuk sari dan getah tanaman. Meski demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendukung hal tersebut.

2. Menumbuhkan rasa empati, kasih sayang dan tanggung jawab
Rasa sayang, peduli, dan tanggung jawab tidak dapat muncul begitu saja pada anak. Nilai-nilai baik ini perlu diasah dengan memberi contoh kepada anak. Nah, hewan peliharaan memiliki rasa empati yang tinggi baik kepada sejenisnya ataupun pada manusia. Dengan demikian, memiliki hewan peliharaan, anak jadi bisa belajar berempati dan menyanyangi. Selain itu, belajar merawat hewan dan memperlakukannya dengan baik, juga dapat membentuk pribadi anak yang lebih sabar dan penuh empati terhadap orang lain. Karna di tengah kehidupan bermasyarata ini, rasa empati sangat penting jika tidak terbentuk rasa empati anak akan bersikap acuh dengan sekitaran.

Mafaat memelihara hewan bagi anak juga dapat membantu proses pembentukkan sikap tanggung jawab. Si Kecil akan belajar mengurus peliharaannya mulai dari makanan, jadwal mandi, atau melatih membuang kotoran. Si kecil juga akan belajar tanggungjawab dengan engasihi dan menyayangi binatang peliharaannya. Selain tanggungjawab, si kecil akan melihat akibat apabila melupakan kewajibannya.

3. Mengontrol suasana hati dan menekan stres
Walaupun anak usia 1-3 tahun belum mengalami stres tetapi Ia juga punya mood atau suasana hati yang perlu dikontrol. Hewan sering dijadikan sebagai media terapi bagi pengidap mood swing hingga depresi. Membiarkan anak bermain membuat emosinya lebih stabil dan menurunkan risiko mengalami depresi di kemudian hari. Anak-anak bisa menjadikan hewan peliharaan sebagai teman curhat atau teman ceritanya.

Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Frontiers in Psychology, bermain dengan hewan peliharaan dapat meningkatkan hormon oksitosin. Hormon ini berperan dalam memberikan rasa nyaman dan bahagia pada manusia. Selain itu peneliti lain menemukan, bahwa orang yang memiliki hewan peliharaan cenderung memiliki tekanan darah, kolesterol, dan trigliserida yang lebih rendah dari pada orang yang tidak memiliki hewan peliharaan. Hal ini membuktikan memiliki hewan peliharaan baik bagi tubuh.

4. Membantu anak belajar dan lebih percaya diri
Menurut para ahli, memiliki hewan peliharaan dapat meningkatkan kemampuan belajar anak. Secara psikis, anak yang memiliki hewan peliharaan cenderung lebih patuh, tidak mudah rewel, dan dapat belajar dengan lebih baik.

Di sisi lain, memiliki hewan peliharaan memberikan kasih sayang dan cinta tanpa syarat. Si kecil juga akan merasa dicintai, sehingga self esteem yang ia miliki cenderung meningkat. Selain itu, anak tidak akan merasa kesepian, saat merasa sedih ia bisa curhat dengan hewan peliharaannya. Melakukan curhat mampu melatih kemampuan berbicaranya dan berdampak pada kemampuan public speakingnya kelak.

5. Membantu meningkatkan kemampuan motoriknya
Kebiasaan membawa peliharaan jalan-jalan, ternyata berdampak terhadap peningkatan kemampuan motorik Si Kecil. Mengelus dan menyentuh tubuh hewan merangsang kemampuan indera peraba. Bukan hanya itu, sering menemani hewan berjalan-jalan membuat fisiknya kuat. Bisa menghirup udara segar sekaligus bereksplorasi mengenal lingkungan sekitar.

6. Melatih kedewasaan anak
Menurut jurnal Psychology Research and Behavior Development, manfaat punya hewan peliharaan sangat baik untuk perkembangan psikologis dan kedewasaan anak. Kegiatan ini dapat mengajarkan rasa tanggung jawab, kasih sayang, dan kepedulian. Memelihara hewan dapat memberikan pelajaran terhadap anak. Hal ini karena anak akan merasa bertanggung jawab terhadap pembersihan kandang dan merawat. Anak juga belajar mengasuh dan memiliki rasa empati terhadap hewan yang berguna untuknya di masa depan.

7. Melatih Anak menjalin hubungan
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa hubungan dengan orang lain. Menjalin dan mempertahankan hubungan adalah keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh setiap manusia agar ia dapat nyaman berinteraksi dengan orang lain. Hewan peliharaan diketahui dapat menunjukkan empati dan kasih sayang terhadap orang di sekitarnya, khususnya orang yang memeliharanya. Bahkan, suatu studi menyatakan bahwa hewan peliharaan dapat mendukung anak dengan autisme untuk berinteraksi lebih baik dengan lingkungan sekitarnya.

Menurut Shelby H. Wanser dari Oregon State University Amerika Serikat, merawat hewan dapat melatih anak dalam berinteraksi dan berhubungan dengan pihak lain. Ini akan bermanfaat untuk kehidupan sosialnya di masyarakat. Anak-anak seringkali lebih mudah mendekati atau mendatangi anak lain yang memiliki hewan peliharaan. Ini karena biasanya setiap anak memang menyukai peliharaan. Dengan cara ini, hewan peliharaan dapat menjadi jembatan antara anak yang kurang bisa bersosialisasi dengan teman-temannya.

8. Anak tidak kesepian
Memelihara hewan akan membuat pemiliknya merasa tidak kesepian. Hal ini karena hewan peliharaan dapat menjadi teman saat sedang sendiri. Hewan peliharaan juga akan merasa senang saat mereka diajak bermain dan berbicara. Karena hewan peliharaan sering kali berperan sebagai teman. Berbeda dengan manusia, hewan peliharaan tidak akan menyakiti perasaan anak atau mengabaikan mereka. Alhasil, kehadiran hewan peliharaan dapat mengurangi rasa kesepian yang anak alami terutama bagi anak-anak yang kesulitan mencari teman atau tidak dikelilingi oleh banyak anak lainnya di lingkungan mereka.

Hewan peliharaan tidak hanya akan menciptakan persahabatan, tetapi juga dapat menjadi tempat kepercayaan bagi anak-anak yang merasa tidak memiliki orang lain untuk diajak bicara. Faktanya, memang sangat umum dijumpai anak-anak kecil yang menjadikan hewan peliharaan mereka sebagai tempat untuk membicarakan sesuatu atau berbagi rahasia. Ketika anak memiliki hewan peliharaan, mereka akan merasa memiliki seseorang yang setia menemani dan selalu ada untuk mereka ajak bicara.

9. Memperkuat ikatan keluarga
Manfaat punya hewan peliharaan sebenarnya bukan hanya untuk anak tetapi juga untuk anggota keluarga secara keseluruhan. Ini karena hewan tersebut menjadi pemersatu keluarga.

Anda dapat melakukan kegiatan bersama keluarga untuk merawat peliharaan tersebut seperti bermain, jalan-jalan sore, atau memandikan dan memberi makan secara bersama-sama. Semua aktivitas menyenangkan itu dapat mempererat ikatan keluarga.

10. Membantu perkembangan anak berkebutuhan khusus
Diketahui pula bahwa anak-anak dengan ADHD lebih banyak mendapat manfaat dari adanya hewan peliharaan. Hewan peliharaan juga bisa membantu meningkatkan kemampuan sosialisasi dan bermain anak penderita autisme.

Meski demikian, memiliki anak yang harus tinggal serumah dengan hewan peliharaan memang memerlukan pengawasan khusus. Orang tua juga harus paham mengenai cara memelihara hewan yang aman agar memberi efek positif bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak. Sebelum memutuskan memiliki hewan peliharaan, sebaiknya pikirkan terlebih dahulu dengan matang mengenai manfaat dan risikonya. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan orang tua sebelum memutuskan memiliki hewan peliharaan:

Kondisi kesehatan
Jika setelah anak lahir atau jika anak memiliki reaksi alergi terhadap hewan peliharaan atau Anda dan pasangan atau salah satunya memiliki alergi terhadap hewan sebaiknya hewan peliharaan tidak dipelihara di dalam rumah sejak awal.

Keamanan dan kenyamanan anak
Umumnya, hewan peliharaan yang sudah terbiasa berada di sekitar manusia, tidak akan menyakiti anak dengan sengaja. Di sisi lain, anak juga dapat dilatih berinteraksi dengan hewan peliharaan sejak usia dini, terutama jika hewan tersebut ramah dan bersahabat. Namun, pastikan Anda selalu mengawasi dan berada di sekitar anak saat ia bermain dengan hewan peliharaan.

Kebersihan hewan peliharaan dan rumah
Kebersihan hewan peliharaan dan lingkungan di sekitarnya harus selalu terjaga dengan baik, sebab ada kemungkinan hewan peliharaan dapat menularkan bakteri, parasit, dan virus pada Si Kecil.

Selain hal-hal tersebut, berikut ini adalah panduan memiliki hewan peliharaan bagi para orang tua yang memiliki anak:

– Tempatkan hewan peliharaan di ruangan yang berbeda dengan bayi. Jangan biarkan bayi berbaring dalam ruangan yang sama dengan hewan peliharaan tanpa pengawasan.
– Jangan biarkan hewan peliharaan menjilat wajah bayi, karena berisiko menularkan infeksi ke mata atau mulut bayi. Tunggu hingga usia bayi lebih besar untuk bermain secara langsung dengan hewan peliharaan.
– Hindari kebiasaan anak memeluk hewan peliharaan, karena ada kemungkinan ia berkubang dalam sampah di luar rumah, mengendus atau menjilat hewan lain, serta tertular kutu dari hewan lain.
– Ajari anak untuk tidak menyakiti hewan, misalnya memukul, mengejek, dan menarik ekor atau telinganya. Ajari juga untuk tidak mengganggu hewan yang sedang sakit, tidur, atau makan.
– Pilihlah hewan peliharaan yang masih kecil karena akan lebih aman untuk anak-anak. Beberapa hewan cukup aman bagi anak-anak untuk dipelihara, seperti kucing, kelinci dan ikan hias.
– Penting untuk selalu mengawasi anak ketika bersama dalam satu ruangan dengan hewan peliharaan. Selain itu, perhatikan pula kondisi kesehatan hewan peliharaan yang ada di dalam rumah.