Memahami Luka Batin Pada Diri Sendiri
Luka batin adalah tekanan yang sangat berat yang diberikan secara terus menerus pada lapisan batin terdalam seseorang. Luka ini menjadi suatu akibat dari batin seseorang yang tertekan oleh pengalaman tertentu, bahkan oleh adanya pengalaman traumatik.
Luka batin, pada sebagian orang ada yang dialami saat usia masih anak-anak, terbawa hingga tumbuh dewasa.
Luka batin biasanya jarang diketahui oleh orang lain, bahkan diri sendiri pun bisa saja tidak tahu bahwa tengah memendam luka. Ketidaktahuan ini seharusnya segera disadari dan diselsaikan atas perasaan mengganjal tersebut, agar kehidupan tidak berkutat dengan bayang-bayang luka mendalam.
Luka batin merupakan semacam trauma yang dirasa amat sangat menyakitkan yang terjadi dari suatu peristiwa tidak menyenangkan yang kita alami pada masa lalu. jika dibiarkan maka akan berdampak terhadap kehidupan.
Batin yang terluka akan menimbulkan kesedihan yang mendalam, perasaan tidak menentu, kemarahan, emosi tidak terkendali, kejengkelan, hidup tidak terarah, timbul keinginan mengakhiri hidup.
Berikut beberapa tanda seseorang mengalami luka batin:
1. Mudah Menangis
Menangis merupakan aktivitas yang sangat wajar sekali bagi manusia. Akan tetapi, jika sudah terlalu sering bahkan berlarut-larut, Karena pernah merasa disakiti, hati kamu jadi lebih sensitif. Kamu bisa dengan mudah menangis pada hal-hal sepele. Jika kamu mudah mengeluh dan tersinggung, itu karena emosi dan pikiranmu selalu diganggu dengan peristiwa-peristiwa yang kamu anggap menyakitimu.
2. Kehilangan ketertarikan pada hal yang disukai
Jika seseorang pernah memiliki minat pada suatu bidang dalam waktu yang lama dan tiba-tiba sudah tidak melakukan minatnya lagi seolah dibuang begitu saja, bisa jadi seseorang sedang mengalami luka batin. Hal-hal yang biasanya tampak menarik menjadi tidak menarik lagi.
3. Terus mengulang kenangan buruk
Seseorang yang sedang mengalami luka batin biasanya memutar terus memori kenangan buruk yang membuat drinya terluka secara psikis. Dampaknya, hal-hal yang sedang terjadi didepan mata seringkali tidak direspon secara efektif.
4. Overthinking
berpikir berlebihan. Ini adalah suatu momen dimana seseorang tenggelam dalam pemikiran di otaknya sendiri yang menghasilkan suatu kecemasan dan kekhawatiran pada diri sendiri.
5. Mati rasa
Kondisi ini biasanya berkurangnya rasa empati terhadap hal-hal lain di sekitar. Bahkan, perasaan sendiri pun terkadang tidak bisa lagi dimengerti.
6. Jadwal tidur yang berantakan
Jadwal tidur yang sehat menunjukan jiwa yang sehat. Jika seseorang mengalami gangguan pada pola tidurnya, dapat diduga seseorang itu sedang mengalami guncangan pada mentalnya karena suatu hal tertentu.
7. Merasa putus asa
Putus asa dapat dipahami sebagai situasi atau kondisi habis/hilang harapan, tidak ada harapan lagi. Di saat seperti itu, kamu mungkin merasa sudah berada di ujung dari segalanya. Apa pun usaha maupun tindakan yang kamu lakukan, tampak sia-sia. Kamu bisa saja merasakan putus asa, namun kamu tak boleh terseret olehnya.
8. Merasa hilang arah
Hilangnya apresiasi terhadap diri sendiri, dapat membuat seseorang merasa tidak memiliki tujuan hidup yang jelas. Ketika seseorang tidak memiliki tujuan yang jelas sangat rentan bagi seseorang itu untuk terkena luka psikis akibatnya dirinya yang sulit beradaptasi di lingkungan tertentu.
Penulis buku The 5 Wounds That Keep You from Being Yourself menuliskan tentang
5 luka batin di masa kecil yang dibawa seumur hidup bagi sebagian orang:
1. Rasa takut ditinggalkan atau diabaikan
Ditinggalkan adalah musuh yang paling buruk bagi mereka yang pernah mengalaminya. Bayangkan, betapa menyakitkannya rasa tidak dipedulikan yang dialami seorang anak. Hingga saat dewasa, ia takut sendirian, dan merasa tidak terlindungi.
2. Takut dengan penolakan
Jika di masa kecil ia ditolak pergaulan karena penampilannya atau karena latar belakang keluarganya, bahkan pada sebagian orang , penolakan itu justru berasal dari keluarganya sendiri. Rasa sakit ini membuat seorang merasa tidak dicintai ia hidup dengan bayang -bayang citra diri yang buruk.
Saat dewasa, seseorang yang mengalami luka batin ini tumbuh menjadi orang yang pemalu, menarik diri dari pergaulan dan sulit dipahami.
3. Mendapat penghinaan
pada saat masa kanak-kanak tanpa disadari akan tertanam di alam bawah sadar seseorang hingga dewasa. Kata-kata ‘bodoh’, ‘jelek’, ‘gendut’ dan contoh lainnya. Membuat harga dirinya terinjak-injak dan merasa dirinya tak berharga.
4. Pengkhianatan
Luka ini umumnya timbul karena pengalaman buruk seseorang yang janjinya dilanggar. Ia merasa dikhianati. Sebagai konsekuensinya, saat dewasa orang-orang yang mengalami pengkhianatan di massa kecil akan mempunyai pemikiran negatif, mudah curiga, takut mempercaya orang lain, bahkan juga iri.
5. Ketidakadilan
Ketidakadilan ini menimbulkan perasaan tak berdaya dan disia-siakan
Akibat dari perlakuan ini, seseorang akan tumbuh menjadi pribadi yang kaku. Mereka hanya melihat hidup sebagai “salah” dan “benar”.