Mengenal Suicidal Thoughts
rhisehat.com – Suicidal thought atau suicidal ideation merupakan perasaan atau pikiran untuk melakukan bunuh diri, dapat berupa rencana rinci ataupun pertimbangan sekilas. Menurut Verty Sari Pusparini, M.Psi, suicidal thoughts terbagi menjadi dua, yaitu suicidal thought pasif dan suicidal thought aktif. Suicidal thought pasif ialah keinginan untuk mengakhiri hidup tetapi tidak ada rencana. Sedangkan, suicidal thought aktif yaitu komitmen atau rencana yang dilakukan untuk melakukan bunuh diri.
Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh University of Washington pada tahun 2019, suicidal thought adalah faktor pendorong yang tinggi terhadap terjadinya tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh individu. Dalam beberapa kasus suicidal thoughts bersifat sementara dan dapat ditangani. Tetapi, dalam kasus lainnya, suicidal thought ini bisa mengantarkan individu untuk melakukan percobaan tindakan bunuh diri.
Menurut data yang dikemukakan oleh World Health Statistic WHO jumlah kematian akibat bunuh diri di dunia hampir mendekati 800.000 kasus, yang artinya terdapat 1 kasus kematian akibat bunuh diri dalam 40 detik. Setiap kasus bunuh diri yang terjadi merupakan tragedi yang mempengaruhi keluarga, teman, dan orang terdekat yang berakibat jangka panjang bagi seseorang yang ditinggalkan.
Gejala Suicidal Thought
Apapun yang dilakukan seseorang yang berbeda dari biasanya, sebaiknya menjadi tanda peringatan bagi orang di sekitarnya. Jangan abai, jangan sampai menyepelekannya. Ada beberapa gejala umum terkait suicidal thought yang bisa dirasakan, yaitu :
– Berbicara tentang bunuh diri
– Mengungkapkan tentang merasa kesepian atau tak berguna
– Mengaku tak punya alasan untuk terus bertahan hidup
– Menarik diri dari kontak sosial dan ingin dibiarkan sendiri
– Memiliki suasana hati yang berubah-ubah
– Berbicara tentang bunuh diri sebagai jalan keluar
– Merasa terjebak atau putus asa tentang suatu situasi
– Menangis dan diliputi oleh pikiran negatif
– Rasa sakit yang tak tertahankan dan membayangkannya tidak akan berakhir
– Merasa tidak berguna, tidak diinginkan atau tidak dibutuhkan oleh orang lain
– Berpikir bahwa semua orang akan lebih baik tanpanya
– Mati rasa secara fisik
– Berbicara tentang rasa bersalah, atau rasa malu
– Merasa terus menerus cemas
– Melakukan perilaku berbahaya seperti alkohol berlebih atau mengonsumsi obat terlarang
– Mengubah rutinitas normal, termasuk pola makan atau tidur
– Melakukan hal-hal yang berisiko atau merusak diri sendiri
– Mulai mencari informasi tentang cara bunuh diri
Banyaknya gejala suicidal thought tidak selalu terlihat jelas, dan mungkin berbeda pada setiap orang. Namun beberapa orang akan memperjelas niat mereka, sementara yang lain ada yang memilih merahasiakan pikiran dan perasaan untuk bunuh diri.
Penyebab Suicidal Thought
Suicidal thought dapat disebabkan oleh banyak hal dan setiap orang akan berbeda. Namun biasanya, suicidal thought muncul akibat dari perasaan putus asa sehingga merasa tidak bisa mengatasi suatu masalah saat berada dalam situasi yang sulit.
Adanya perasaan atau pikiran tentang bunuh diri sebagai cara satu-satunya dalam mengakhiri masalah juga bisa menjadi penyebab suicidal thought. Selain itu, ketika seseorang tidak memiliki harapan di masa depan, mereka lebih mungkin mengalami suicidal thought.
Media sosial juga berpengaruh pada tindakan bunuh diri, terutama bagi korban yang dalam kondisi rentan atau depresi yang mendapat perundungan cyber. Sebuah studi juga menemukan korban cyberbullying dilaporkan dua kali lebih memungkinkan untuk mencoba bunuh diri ketimbang mereka yang bukan korban. Sementara untuk para pelaku kemungkinannya sebesar 1,5 kali lebih tinggi dibanding korban atau bukan pelaku. Dalam studi lainnya yang diterbitkan dalam Journal Of Abnormal Psychology mengemukakan meningkatnya angka depresi remaja hingga lebih dari 60 persen yang salah satunya dipicu oleh media sosial.
Faktor Risiko Suicidal Thought
Siapa pun bisa mengalami suicidal thought, dari umur berapa pun dan jenis kelamin apa saja. Namun, percobaan bunuh diri lebih sering terjadi pada wanita. Meski demikian, pria lebih mungkin melakukan bunuh diri dibandingkan wanita karena mereka biasanya berani menggunakan metode yang lebih mematikan, seperti senjata api.
Beberapa orang dengan kondisi ini juga lebih mungkin atau berisiko tinggi mengalami suicidal thought:
- Pernah mencoba bunuh diri sebelumnya.
- Mengetahui, mengidentifikasi, atau dikaitkan dengan seseorang yang telah bunuh diri
- Merasa putus asa, tidak berharga, gelisah, terisolasi secara sosial
- Kesepian
- Tidak mencari bantuan saat merasa mengalami gangguan mental
- Stres karena diskriminasi dan prasangka
- Mengalami bullying atau trauma
- Mengalami peristiwa kehidupan yang menegangkan
- Memiliki gangguan kejiwaan seperti depresi
- Memiliki riwayat keluarga gangguan mental, penyalahgunaan zat, bunuh diri, atau kekerasan
- Masa lalu yang suram seperti kekerasan dalam keluarga atau bullying.
Tidak ada satu hal pasti yang memicu seseorang bunuh diri. Suicidal thoughts biasanya terjadi sebagai akumulasi kejadian demi kejadian yang terjadi pada seseorang. Beberapa faktor risiko yang dapat berpengaruh adalah:
– Riwayat keluarga pernah bunuh diri
– Tidak puas dengan pekerjaan
– Merasa terkekang
– Pernah mengalami kekerasan
– Kerap menyaksikan kekerasan
– Terdiagnosis menderita penyakit serius
– Menjadi korban perundungan (bullying)
Peran orang terdekat
Peran orang terdekat sangat penting untuk mencegah dan mengurangi kasus bunuh diri. Penting untuk mengetahui faktor risiko serta tanda-tanda percobaan bunuh diri yang muncul pada diri seseorang. Nah, berikut beberapa langkah pencegahan untuk mencegah bunuh diri
- Menjadi pendengar yang baik
- Mendengarkan dengan seksama sekaligus mempelajari apa yang pikirkan dan rasakan.
- Membantu dalam mengatasi depresi yang dialami.
- Jangan ragu untuk menanyakan padanya tentang adanya keinginan untuk bunuh diri.
- Jangan ragu untuk mengekspresikan rasa sayang, baik dalam bentuk perbuatan maupun kata-kata.
- Jangan mengabaikan perasaan terhadap suatu hal, meski hal itu sepele atau mudah untuk diselesaikan
- Memberikan motivasi dan dukungan
Ingatlah bahwa perasaan, pikiran, atau keinginan bunuh diri ini tidak akan hilang dengan sendirinya. Jadi jangan ragu untuk meminta bantuan keluarga, teman atau orang orang terdekat untuk membantu menyelesaikan segala permasalah. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, yakni makhluk yang tidak dapat hidup sendiri. Artinya manusia sangat membutuhkan bantuan orang lain, tanpa bantuan orang lain manusia tidak akan bisa hidup dengan normal. Dikatakan makhluk sosial, karena manusia memiliki dorongan untuk saling berinteraksi dengan manusia lain.