Penyakit Meniere adalah kelainan pada telinga bagian dalam yang menimbulkan gejala berupa pusing berputar (vertigo), telinga berdenging (tinnitus), tuli yang hilang timbul, dan tekanan pada telinga bagian dalam.
Pada dasarnya, telinga bagian dalam memiliki dua fungsi utama, yaitu mengubah getaran dari gelombang suara menjadi sinyal untuk disampaikan ke otak dan menjaga keseimbangan. Dua fungsi tersebut bisa didapatkan berkat adanya cairan endolimfa di telinga bagian dalam.
Pada penderita penyakit Meniere, terjadi kelainan pada cairan endolimfa, sehingga menyebabkan gangguan pendengaran dan keseimbangan.
Penyakit Meniere merupakan kondisi kronis atau jangka panjang. Namun, gejalanya tidak terjadi sepanjang waktu, melainkan berupa serangan di waktu-waktu tertentu. Beberapa penderita dapat mengetahui pemicu terjadinya serangan, tetapi ada juga penderita yang tidak bisa.
Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Meniere
Penyakit Meniere terjadi akibat adanya penumpukan cairan endolimfa di telinga bagian dalam. Meski belum diketahui secara pasti apa penyebab dari penumpukan cairan ini, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit Meniere, yaitu:
- Berusia 20–60 tahun
- Memiliki riwayat penyakit Meniere dalam keluarga
- Menderita penyakit autoimun
- Menderita infeksi, misalnya sifilis
- Mengalami cedera kepala
- Menderita ketidakseimbangan hormon
- Mengalami migrain
- Memiliki alergi terhadap makanan
Gejala Penyakit Meniere
Gejala penyakit Meniere bisa terjadi dalam durasi yang berbeda-beda pada tiap penderitanya. Ada yang mengalaminya selama beberapa menit, tapi ada juga yang berjam-jam.
Waktu dan seringnya gejala muncul juga bervariasi. Sebagian penderita mengalami beberapa serangan dalam 1 minggu, tapi sebagian lainnya hanya mengalami serangan 1 kali dalam beberapa bulan atau tahun.
Gejala-gejala tersebut meliputi:
- Vertigo atau pusing berputar
- Telinga berdenging atau bergemuruh (tinnitus)
- Rasa penuh di dalam telinga
- Kehilangan pendengaran yang hilang timbul dan dapat berkembang menjadi permanen
Selain gejala di atas, penyakit Meniere juga dapat disertai beberapa gejala berikut ini:
- Gangguan keseimbangan tubuh
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Penglihatan kabur
- Kegelisahan
- Tubuh gemetar
- Keringat dingin
Penyakit Meniere adalah penyakit yang progresif. Artinya, seiring berjalannya waktu, penyakit ini dapat berkembang menjadi semakin parah dan permanen.
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala penyakit Meniere, seperti vertigo atau kehilangan pendengaran. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh penyakit lain, sehingga pemeriksaan sejak dini diperlukan untuk memastikan diagnosis dan mencegah terjadinya komplikasi.
Diagnosis Penyakit Meniere
Untuk mendiagnosis penyakit Meniere, dokter akan melakukan tanya jawab mengenai gejala yang dialami, serta riwayat kesehatan pasien yang terdahulu, dan riwayat kesehatan keluarganya.
Dokter dapat menduga pasien menderita penyakit Meniere jika pasien mengalami:
- Tinnitus atau peningkatan tekanan dalam telinga
- Mengalami 2 kali serangan vertigo dengan durasi 20 menit hingga 12 jam
- Kehilangan pendengaran
Akan tetapi, agar diagnosisnya lebih akurat, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan lanjutan berupa:
Tes pendengaran (audiometri)
Pasien penyakit Meniere cenderung sulit mendengar suara dalam frekuensi rendah. Oleh karena itu, tes pendengaran atau audiometri dilakukan untuk mengetahui kemampuan pasien mendengar.
Pasien akan diminta untuk mendengar suara dalam nada dan volume yang bervariasi. Hasil tes akan menentukan apakah pasien mengalami gangguan pendengaran, baik pada satu telinga maupun keduanya.
Tes keseimbangan
Salah satu fungsi dari telinga bagian dalam adalah mengatur keseimbangan tubuh. Oleh karena itu, pada pasien penyakit Meniere, gangguan pada keseimbangan tubuh bisa terjadi.
Beberapa tes keseimbangan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis penyakit Meniere adalah:
- Videonystagmography (VNG), untuk menilai fungsi keseimbangan yang dilakukan dengan melihat gerakan nistagmus pada mata
- Rotary-chair test (tes kursi putar), untuk menilai fungsi keseimbangan berdasarkan gerakan nistagmus mata saat kursi diputar
- Electrocochleography (ECoG), untuk melihat respons listrik pada saraf di telinga bagian dalam terhadap rangsangan suara
- Video head impulse test (vHIT), untuk mengetahui reaksi mata pada saat diberikan rangsangan gerakan yang tiba-tiba
- Posturografi, untuk mengetahui bagian sistem keseimbangan yang mengalami gangguan
- Vestibular evoked myogenic potentials (VEMP), untuk mengukur sensitivitas suara pada vestibular (saraf pengatur keseimbangan)
Pemindaian
Meski jarang dilakukan, pemindaian seperti MRI atau CT scan otak dapat digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan gejala penyakit Meniere disebabkan oleh kondisi lain, seperti tumor otak atau multiple sclerosis.
Pengobatan Penyakit Meniere
Penyakit Meniere merupakan kondisi kronis yang belum dapat disembuhkan secara total. Akan tetapi, beberapa penanganan dapat dilakukan untuk meringankan gejalanya. Beberapa penanganan tersebut adalah:
Obat-obatan
Dokter dapat meresepkan beberapa obat di bawah ini untuk meredakan gejala penyakit Meniere yang dialami pasien:
- Obat antimual, seperti dimenhidrinat, promethazine, atau cinnarizine, untuk mengurangi sensasi berputar serta mengontrol mual dan muntah saat pasien mengalami vertigo
- Obat diuretik, untuk mengurangi kelebihan cairan endolimfa pada telinga bagian dalam
- Gentamicin, untuk meringankan gejala vertigo
- Kortikosteroid, seperti dexamethasone, untuk meredakan iritasi pada telinga bagian dalam yang dapat memperburuk gejala vertigo, serta mengurangi risiko kehilangan pendengaran
Terapi
Ada beberapa terapi dan prosedur noninvasif yang dapat digunakan untuk meredakan gejala penyakit Meniere, yaitu:
- Terapi rehabilitasi saraf vestibular, untuk meredakan gejala vertigo
- Meniett, untuk meringankan vertigo, denging, dan rasa penuh pada telinga yang sulit ditangani, dengan menggunakan alat yang memberi tekanan pada telinga tengah agar cairan di telinga dalam berkurang
- Alat bantu dengar, untuk memulihkan fungsi pendengaran yang menurun
Operasi
Jika pengobatan sebelumnya tidak efektif, dokter akan menyarankan pasien menjalani operasi. Beberapa jenis operasi yang dapat dilakukan untuk menangani penyakit Meniere adalah:
- Bedah kantung endolimfatik
Prosedur ini dilakukan dengan mengempiskan kantung yang menampung cairan endolimfa atau memasang tabung kecil yang dapat menguras kelebihan cairan endolimfa. - Operasi pemotongan saraf vestibular
Prosedur ini dilakukan untuk menangani vertigo pada penderita penyakit Meniere, tanpa mengganggu fungsi pendengaran dari telinga bagian dalam. - Labyrinthectomy
Prosedur ini dilakukan dengan cara mengangkat bagian telinga dalam yang mengatur fungsi pendengaran dan keseimbangan, sehingga telinga yang mengalami penyakit Meniere akan kehilangan kedua fungsi tersebut. Namun, prosedur ini hanya dilakukan pada penderita yang fungsi pendengarannya hampir hilang total.
Komplikasi Penyakit Meniere
Serangan penyakit Meniere, seperti vertigo dan gangguan pendengaran, dapat mengganggu aktivitas normal penderita, serta menimbulkan beberapa komplikasi, seperti:
- Cedera karena jatuh atau kecelakaan, akibat hilang keseimbangan
- Kelelahan
- Kecemasan hingga depresi
- Kehilangan keseimbangan dan kehilangan pendengaran secara permanen
- Telinga berdenging yang parah
Pencegahan Penyakit Meniere
Penyakit Meniere sulit dicegah, mengingat penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini dan mengendalikan serangan, yaitu:
- Batasi konsumsi makanan atau minuman yang mengandung garam.
- Kurangi konsumsi minuman atau makanan yang mengandung kafein dan alkohol.
- Berhenti merokok.