Tips Membuat Mi Instan Lebih Menyehatkan

Tips Membuat Mi Instan Lebih Menyehatkan

Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa mie instan sangat rendah nilai termasuk protein, serat, vitamin A, vitamin C, vitamin B12, kalsium, magnesium, dan kalium.

Kandungan sodiumnya juga sangat tinggi. Hal ini bisa meningkatkan risiko kanker perut, penyakit jantung, dan stroke.

Cara Membuat Mie Instan yang Sehat
Meskipun rasanya enak dan sering membuat ketagihan, mengonsumsi mie instan secara rutin tidak menguntungkan bagi kesehatan.

Berbagai studi telah membuktikan bahwa kebiasaan makan mie instan menyebabkan seseorang lebih rentan terkena hipertensi, diabetes, dan obesitas.

Akan tetapi, saat tak ada alternatif makanan lain atau ketika Anda butuh makanan yang cepat, ada beberapa hal yang dapat lakukan agar mie instan menjadi lebih menyehatkan. Ini sembilan cara memasak mie instan yang sehat:

1. Jangan Masukkan Semua Bumbu
Salah satu hal yang membuat mie instan tidak sehat adalah kandungan natrium yang tinggi pada bumbunya. Kandungan natrium di dalam bumbu mie instan sering kali melebihi kebutuhan natrium harian. Tingginya natrium inilah yang dapat menyebabkan hipertensi di kemudian hari.

2. Tambahkan Sayur Sebanyak-banyaknya
Kalori yang tinggi pada mie instan bisa berpotensi menyebabkan obesitas dan diabetes. Cara membuat mie sehat untuk dikonsumsi adalah dengan menambahkan sayur-sayuran.

Sayuran yang cocok untuk melengkapi mie instan, antara lain sawi, tomat, wortel, timun, dan buncis.

3. Tambahkan Protein
Mie instan hanya mengandung karbohidrat, sedangkan Anda memerlukan gizi yang seimbang. Karena itu, tambahkan protein ke dalam mie instan sehat Anda, seperti telur rebus atau telur goreng dan daging tanpa lemak.

Selain itu, untuk menambahkan rasa ekstra ke dalam mie instan sehat Anda, daging dapat ditumis dengan lada atau kecap sebelum dimasukkan ke dalam kuah mie instan.

4. Jangan Merebus Mie Instan dengan Plastik
Merebus mie instan dengan bungkusnya sangat berbahaya bagi kesehatan. Bahan plastik pada mie instan mengandung berbagai macam zat kimia.

Plastik yang masuk ke dalam air rebusan akan ikut terurai. Lalu, bahan kimia hasil uraian akan menyebabkan gangguan pencernaan, bahkan dapat menyebabkan kanker.

5. Batasi Asupan Makanan dalam Sehari
Tahukah Anda, jumlah kalori yang dihasilkan oleh mie instan lebih tinggi dibandingkan kalori dari nasi? Secara sederhana, kalori dari satu porsi mie instan setara dengan kalori dari tiga mangkuk nasi! Tinggi sekali, bukan?

Agar asupan kalori harian tak berlebihan, jika Anda mengonsumsi satu bungkus mi instan, sebaiknya kurangi asupan karbohidrat pada jam makan selanjutnya dan hindari makan mie instan dicampur dengan nasi.

6. Atasi Konsumsi Mie Instan
Meski Anda memasukkan sayur-sayuran untuk membuat mie instan yang sehat, tetap saja tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya secara rutin. Bila makan mie instan memang tak terhindarkan, batasilah paling banyak satu bungkus saja dalam satu minggu.

7. Hindari Makan Mie Instan Tengah Malam Sebelum Tidur
Sering kali, Anda mengonsumsi mie instan pada tengah malam. Kebiasaan ini tidak baik karena dapat membuat berat badan naik. Ketika malam hari, tubuh lebih lambat mencerna makanan. Saat malam hari juga biasanya tidak ada aktivitas yang dilakukan untuk pembakaran kalori.

8. Jangan Lupa untuk Melihat Tanggal Kedaluwarsa
Perhatikan tanggal kedaluwarsa di kemasan agar aman saat dikonsumsi.

9. Nikmati Bersama dengan Orang yang Anda Cintai
Apa pun makanannya, bila dimakan bersama dengan keluarga atau orang yang Anda cintai akan terasa lebih lezat karena dapat meningkatkan kebahagiaan.

Hati yang senang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Karena itu, nikmatilah mie instan sehat bersama dengan keluarga Anda.

Demikianlah cara memasak mie instan yang sehat yang bisa Anda terapkan. Cara tersebut dapat meminimalkan dampak buruk dari mie instan.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi mie instan dua kali atau lebih per minggu memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes hingga obesitas. Jadi, tetap penting untuk membatasi konsumsinya.

health.kompas.com

www.klikdokter.com