rhisehat.com-Mieloproliferatif adalah kelompok penyakit yang muncul akibat sumsum tulang terlalu banyak memproduksi sel darah merah, sel darah putih, atau sel keping darah (trombosit). Mieloproliferatif berkaitan dengan sejumlah penyakit yang disebabkan oleh produksi sel darah putih dan trombosit yang berlebihan pada sumsum tulang. Sumsum tulang biasanya menghasilkan sel induk darah yang belum matang yang berkembang menjadi sel darah dewasa melalui beberapa tahapan. Tahap pertama, sel induk berkembang biak menjadi limfoid atau sel induk myeloid. Sel induk limfoid kemudian berkembang menjadi sel darah putih, sementara sel induk myeloid berkembang menjadi salah satu dari tiga jenis sel darah dewasa: sel darah merah, sel darah putih, atau trombosit.
Peran sel darah darah merah adalah untuk membawa oksigen dan nutrisi ke jaringan di seluruh tubuh, sementara sel-sel darah putih menangkal infeksi dan penyakit. Di sisi lain, trombosit menghentikan pendarahan dan membekukan darah. Pada gangguan mieloproliferatif, terdapat kelebihan sel induk darah yang menjadi satu jenis atau lebih sel dewasa. Gangguan ini merupakan gangguan progresif yang dapat memburuk karena semakin banyak sel darah yang dihasilkan.
Penyakit mieloproliferatif adalah kondisi medis yang langka tetapi serius. Hal ini karena penyakit mieloproliferatif meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan atau pecah pada pembuluh darah, yang menjadi penyebab stroke. Selain itu, penyakit mieloproliferatif juga meningkatkan risiko munculnya leukemia akut, yakni kondisi yang terjadi akibat tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih yang tidak normal.
Penyebab
Pada dasarnya darah mengandung sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit yang masing-masingnya memiliki fungsi berbeda. Sel darah merah berfungsi untuk membawa oksigen dan memasoknya ke seluruh tubuh. Sel darah putih berfungsi untuk melindungi tubuh dari organisme berbahaya, dan trombosit berfungsi mengendalikan perdarahan. Ketiga zat tersebut awalnya diproduksi oleh sumsum tulang. Pada seseorang yang menderita penyakit mieloproliferatif, sumsum tulang mengalami gangguan sehingga terlalu banyak memproduksi sel darah yang cacat. Belum diketahui secara pasti penyebab gangguan yang membuat sumsum tulang memproduksi sel darah yang cacat. Namun, terdapat dugaan bahwa kondisi ini disebabkan oleh adanya perubahan gen, infeksi virus, keracunan suatu zat, dan terpapar radiasi.
Gejala
Gejala penyakit mieloproliferatif tergantung pada jenisnya. Berikut ini adalah jenis-jenis penyakit mieloproliferatif dan gejala yang menyertainya:
1. Leukemia mielositik kronis
Leukemia mielositik kronis terjadi ketika sumsum tulang menghasilkan terlalu banyak sel darah putih jenis mieloid yang belum matang. Gejalanya dapat berupa:
– Demam
– Kulit pucat
– Kulit mudah memar
– Berkeringat di malam hari
– Penurunan berat badan
– Mudah lelah
– Pembengkakan kelenjar getah bening
2. Polisitemia vera
Polisitemia vera terjadi ketika jumlah sel darah merah di dalam tubuh terlalu banyak. Kondisi tersebut bisa menyebabkan darah lebih cepat mengental. Gejala yang umum terjadi pada polisitemia vera adalah:
– Gatal, terutama setelah mandi air hangat
– Kaku, kesemutan, atau lemas di tangan dan kaki
– Nyeri di perut kiri atas, terutama setelah makan
– Perdarahan, seperti mimisan atau gusi berdarah
– Sesak napas, terutama saat berbaring
– Pembengkakan pada sendi jari kaki
3. Myelofibrosis
Myelofibrosis adalah kondisi ketika jaringan parut terbentuk di sumsum tulang akibat banyaknya sel tidak normal yang diproduksi. Gejala myelofibrosis antara lain:
– Demam
– Nyeri tulang
– Perdarahan
– Lemas atau mudah lelah
– Sesak napas
– Nyeri di bawah tulang rusuk sebelah kiri
– Produksi keringat meningkat, terutama di malam hari
4. Trombositemia esensial
Trombositemia esensial terjadi ketika jumlah trombosit melebihi batas normal. Gejala yang umum terjadi pada trombositemia esensial adalah:
– Sakit kepala
– Nyeri dada
– Penglihatan kabur
– Mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki
– Tangan atau kaki berdenyut
5. Chronic neutrophilic leukemia
Chronic neutrophilic leukemia adalah kondisi ketika sumsum tulang memproduksi banyak sel darah putih jenis neutrofil. Gejala pada chronic neutrophilic leukemia meliputi:
– Asam urat
– Nyeri tulang
– Kulit gatal (pruritus)
– Kulit mudah memar
6. Chronic eosinophilic leukemia
Kondisi ini terjadi ketika sumsum tulang banyak memproduksi sel darah putih jenis eosinophil. Gejala chronic eosinophilic leukemia yang umum terjadi adalah:
– Lemas
– Demam
– Nyeri otot
– Bengkak di kulit sekitar mata atau bibir
Pengobatan Penyakit Mieloproliferatif
Pengobatan penyakit mieloproliferatif bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Metode pengobatannya tergantung pada jenis dan gejala yang dialami pasien, antara lain:
Obat-obatan
Dokter dapat memberikan obat prednison dan danazol untuk mengatasi anemia pada pasien myelofibrosis. Anagrelide dan aspirin dalam dosis tertentu juga dapat diberikan untuk mengurangi risiko pembekuan darah.
Flebotomi
Metode ini dilakukan dengan cara memasukkan jarum ke pembuluh darah, untuk mengeluarkan sejumlah darah dari dalam tubuh.
Kemoterapi
Pemberian obat-obatan pada kemoterapi bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan sel darah yang berlebih.
Terapi hormon
Pemberian hormon tertentu dapat mempertahankan sel darah normal atau merangsang sumsum tulang untuk memproduksi lebih banyak sel darah normal.
Transplantasi sel punca
Transplantasi sel punca atau transplantasi sumsum tulang dilakukan dengan mengganti sumsum tulang yang rusak dengan sumsum tulang yang sehat dari pendonor.
Radioterapi
Metode ini dilakukan dengan memancarkan sinar radiasi, untuk menekan jumlah sel darah yang diproduksi sumsum tulang dan meredakan gejala.
Pola makan
Selain menjalani tindakan medis di atas, pasien juga dianjurkan untuk banyak makan sayur dan buah, menghindari konsumsi makanan olahan, mengurangi konsumsi kafein, dan banyak minum air putih. Bila perlu, diskusikan dengan dokter mengenai menu makanan yang tepat.
Pencegahan Penyakit Mieloproliferatif
Hingga saat ini, cara untuk mencegah penyakit mieloproliferatif belum diketahui. Akan tetapi, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko penyakit ini berkembang menjadi kanker, yaitu:
– Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
– Memperbanyak konsumsi makanan sumber antioksidan
– Membatasi makanan olahan, cepat saji, dan mengandung gula tinggi
– Mengelola stres dengan baik
– Tidur dan beristirahat yang cukup
– Menghindari paparan zat kimia dan radiasi
– Berolahraga secara rutin
– Minum air putih dalam jumlah yang cukup
Aldokter. Accessed on 2022. Diseases & Conditions. Mieloproliferatif.
Docdoc. Accessed on 2022. Diseases & Conditions. Mieloproliferatif.
Mydokters. Accessed on 2022. Diseases & Conditions. Mieloproliferatif.