Minuman dalam Kemasan yang Bisa Beri Dampak Negatif
Cuaca panas cenderung membuatmu cepat merasa haus. Mengonsumsi minuman dingin pun menjadi solusi yang paling banyak dipilih. Meski demikian, air mineral dingin bagi sebagian orang tak cukup ampuh untuk menawar dahaga. Minuman dengan berbagai rasa dan warna dalam kemasan pun menjadi opsi terbaik berikutnya.
Namun, ternyata mengonsumsi minuman dalam kemasan memiliki dampak negatif bagi tubuh. Hampir semua minuman-minuman jenis ini mengandung bahan-bahan yang tidak bersahabat untuk kesehatan.
Lalu, apa saja sih kandungan yang paling sering ditemui dalam minuman kemasan?
Soda
Minuman kemasan bersoda pasti sudah tidak asing lagi di telinga. Tak hanya menyegarkan, kamu juga akan merasakan sensasi semriwing di mulut ketika meneguknya. Kamu perlu tahu, bahwa minuman bersoda atau berkarbonasi memiliki kadar gula yang amat tinggi, hampir setara dengan 10 sendok makan gula. Kandungan gula setinggi ini bisa memicu terjadinya penyakit diabetes jika kamu mengonsumsinya secara berlebihan. Inilah dampak minuman kemasan pertama yang perlu kamu cermati, terlebih saat kamu terlalu sering meminumnya.
Soda sendiri terbuat dari campuran air biasa dan karbon dioksida. Campuran ini tidak memiliki warna, hanya menghasilkan gelembung-gelembung udara yang akan mengeluarkan bunyi “cess” jika kamu membuka tutup kemasannya. Warna-warni pada minuman bersoda yang beredar di pasaran muncul karena penambahan zat pewarna makanan di dalamnya.
Produsen minuman bersoda juga menambahkan asam fosfat yang akan meminimalkan rasa manis yang dominan saat kamu mengonsumsinya. Oleh karena itu, rasa minuman bersoda tidak terlalu terasa manis meskipun kandungan gulanya amat tinggi. Selain itu, minuman ini menimbulkan efek segar pada otak dengan cara kerja yang sama seperti heroin atau narkotika.
Tak hanya diabetes, konsumsi minuman bersoda berlebihan juga memicu munculnya berbagai penyakit lain, seperti obesitas, serangan jantung, stroke, kerusakan gigi, hingga osteoporosis atau pengeroposan tulang. Hal ini disebabkan karena kalsium dalam tubuh tidak dapat terserap dengan baik oleh tubuh akibat kandungan asam fosfat yang ada pada berbagai jenis minuman bersoda.
Alkohol
Kandungan negatif dari minuman dalam kemasan selanjutnya adalah alkohol. Tak seperti minuman bersoda, minuman satu ini tidak dipasarkan bebas di Indonesia. Minuman beralkohol hanya beredar di tempat tertentu dengan izin edar dari pihak yang berwenang. Konsumsinya pun tak bebas untuk semua usia, melainkan hanya untuk usia dewasa.
Dampak minuman kemasan yang mengandung alkohol jauh lebih berbahaya dibandingkan dengan soda. Dalam minuman beralkohol, terkandung etanol yang merupakan salah satu senyawa psikoaktif. Etanol akan membuat orang yang meminumnya cenderung mengalami penurunan tingkat kesadaran yang diikuti oleh lemahnya fungsi perasa. Oleh sebab itulah, mengonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah banyak membuat peminumnya tak sadarkan diri atau sering disebut dengan mabuk.
Konsumsi alkohol berlebihan pun akan mengakibatkan terjadinya kerusakan pada beberapa organ tubuh, terutama fungsi hati atau liver. Hal ini disebabkan karena menebalnya lemak hati yang tidak larut dalam darah yang menjadi pemicu utama seseorang terserang kanker hati.
Minuman Berenergi
Mengonsumsi vitamin tak lagi menjadi satu-satunya cara untuk membuat tubuh letih kembali segar dan berenergi. Hadirnya beragam minuman berenergi dengan harga murah berhasil menggeser fungsi penting vitamin untuk kesehatan tubuh. Fenomena ini salah satunya disebabkan karena efek instan yang dirasakan tubuh sesaat setelah meneguk habis minuman berenergi tersebut.
Meskipun demikian, perlu diketahui bahwa konsumsi minuman berenergi secara berlebih justru akan menimbulkan efek negatif pada tubuh. Meminumnya lebih dari satu kemasan per hari akan membuatmu sulit berkonsentrasi. Konsumsi berlebih juga akan membuat nutrisi yang terserap di tubuh menjadi tidak seimbang.
Lalu, kandungan apa yang membuat minuman berenergi ini berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan? Komposisi gula dan kafein yang terkandung di dalamnyalah yang menjadi penyebabnya. Ironisnya, keduanya justru menjadi “penghasil energi” yang membuat tubuhmu terasa bersemangat dan bugar sepanjang hari.
Pemanis Buatan
Minuman kemasan, baik dalam gelas maupun botol sama-sama berbahaya untuk tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Namun, minuman ini cenderung disukai anak-anak, karena memiliki warna dan rasa yang meskipun aneh di lidah, tetapi mampu menimbulkan efek ketagihan.
Padahal, di dalam minuman ini terkandung pemanis buatan yang akan membuat tubuh menyimpan gula berlebih. Alhasil, konsumsi dalam jumlah banyak akan membuat tubuh rentan akan penyakit diabetes. Adanya pengawet dan pewarna juga buatan bisa memperparah efek negatif yang mungkin timbul. Jika kamu langsung mengalami batuk-batuk dan gatal pada tenggorokan, sebaiknya segera tinggalkan minuman-minuman dalam kemasan ini.