rhisehat.com-Parasomnia adalah gangguan tidur yang menunjukkan perilaku tak biasa yang terjadi saat baru tertidur, sudah terlelap, atau saat terbangun dari tidur. Parasomnia dapat berupa berbagai hal yang dialami oleh seseorang, seperti gerakan, perilaku, emosi, persepsi, hingga mimpi yang tidak wajar. Meski demikian, biasanya penderita parasomnia tetap dalam keadaan tertidur sepanjang kejadian tersebut berlangsung.
Penyebab
Hingga saat ini penyebab pasti parasomnia belum diketahui dengan jelas. Meski demikian, faktor genetik diduga berperan karena banyak kasus parasomnia terjadi menurun dalam riwayat kesehatan keluarga.
Beberapa hal lain yang bisa menyebabkan seseorang rentan mengalami parasomnia adalah:
• Sedang tertekan atau stres
• Penderita memiliki gangguan post-traumatic stress disorder
• Efek samping obat tertentu
• Pengguna narkoba
• Kebiasaan mengonsumsi alkohol
Menurut Sleep Education, berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami parasomnia, yaitu:
Usia
Beberapa jenis gangguan parasomnia, seperti berjalan saat tidur dan mengompol, cenderung lebih sering terjadi pada anak-anak. Meski begitu, sebagian anak yang mengalaminya bisa mengatasi kondisi ini. Jika kondisi semakin parah seiring pertambahan usia, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter.
Faktor genetik
Parasomnia juga bisa terjadi karena adanya faktor keturunan dalam keluarga. Artinya, jika salah satu saudara atau orangtua mengalami kondisi ini, bisa jadi Anda juga mengalami hal yang sama.
Stres
Saat berada dalam tekanan atau sedang merasa stres, Anda rentan mengalami gangguan parasomnia. Biasanya, yang paling sering muncul adalah tidur sambil berjalan. Meski begitu, kondisi ini akan berhenti saat Anda berhasil mengelola stres dengan baik.
Post-traumatic stress disorder (PTSD)
Biasanya, orang yang mengalami gangguan mental yang satu ini cenderung sering mengalami mimpi buruk. Bahkan, hampir 80% pasien PTSD mengalami mimpi buruk selama tiga bulan lamanya. Oleh sebab itu, Anda akan rentan mengalami gangguan parasomnia ini saat mengalami PTSD.
Penggunaan obat-obatan
Mimpi buruk adalah salah satu efek samping yang mungkin muncul akibat penggunaan obat-obatan tertentu. Oleh sebab itu, Anda mungkin saja mengalami gangguan parasomnia lainnya jika mengonsumsi obat-obatan tersebut.
Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan
Tidur sambil berjalan kaki, night terror dan berbagai gangguan parasomnia lainnya mungkin Anda alami jika melakukan penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan tertentu. Bahkan, mengonsumsinya juga dapat memperparah gejala dari gangguan parasomnia yang sedang Anda alami.
Gejala Dan Tanda
Penderita parasomnia pada umumnya sering mengeluh tidur tidak nyenyak karena adanya episode abnormal yang mengganggu saat tidur. Sedangkan gejala khas tiap penyakit yang termasuk dalam parasomnia bisa saja sangat berbeda-beda.
Gangguan tidur berjalan (sleepwalking atau somnambulisme) ditandai dengan berjalan saat tidur. Penderitanya dapat berjalan keluar rumah, memindahkan barang-barang, dan bahkan berlari-lari. Biasanya mata penderitanya terbuka saat melakukan aktivitas tersebut, tetapi otaknya tidak menyadarinya. Mencegah penderita untuk tidak berjalan umumnya bukanlah langkah yang baik karena penderitanya dapat menunjukkan perilaku agresif seperti memukul atau menggigit bila dicegah berjalan.
Nightmare merupakan gangguan tidur yang ditandai dengan mimpi buruk yang terasa amat nyata. Penderita nightmare sering terbangun di malam hari dengan ketakutan karena mimpi buruk yang dialaminya. Biasanya setelah terbangun, penderita akan sulit untuk tidur lagi.
Night terror memiliki gejala adanya perilaku agresif saat tidur. Perilaku agresif tersebut bisa berupa berteriak-teriak, menendang, menangis, dan sebagainya. Umumnya penderita night terror tidak dapat mengingat mimpi yang dialami saat tidur yang menyebabkan dirinya melakukan perilaku agresif tersebut.
Sleep paralysis sering disebut dengan istilah ketindihan. Pada gangguan ini, penderitanya tidak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali padahal dalam keadaan sadar. Episode paralisis ini berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit. Kadang gangguan ini juga disertai oleh halusinasi, yang biasanya dianggap menyeramkan oleh penderitanya.
Sleep talking sering disebut mengigau. Penderita gangguan ini berbicara di bawah kesadarannya saat tidur. Bicara bisa tidak jelas, bisa juga berteriak dengan lantang. Isi pembicaraan umumnya tidak jelas atau tidak esensial.
Enuresis merupakan istilah medis dari mengompol. Mengompol saat tidur merupakan hal yang normal pada anak, terutama balita. Enuresis dianggap tidak normal lagi bila terjadi pada anak di atas usia 5 tahun dan orang dewasa. Biasanya pemicunya adalah karena adanya masalah psikologis tertentu yang sangat membebani pikiran.
Sleep related eating disorder merupakan episode ketagihan makan dan minum yang terjadi saat terbangun di malam hari. Penderita biasanya tidak sadar penuh saat bangun. Secara tidak sadar ia akan mengonsumsi makanan dalam jumlah sangat banyak. Karena dilakukan tanpa sadar, sangat mungkin makanan yang dikonsumsinya adalah zat berbahaya.
Hallosehat. Accessed on 2022. Diseases & Conditions. Parasomnia
Klikdokter. Accessed on 2022. Diseases & Conditions. Parasomnia