Pelecehan Verbal Yang Bisa Memengaruhi Kesehatan Mental
Pelecehan seksual dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu secara verbal dan nonverbal. Pelecehan seksual sampai saat ini masih seringkali terjadi di kehidupan sehari-hari. Pelecehan seksual dapat terjadi kepada siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Bentuknya pun banyak dan beragam, sehingga tak jarang, perilaku melecehkan secara seksual tidak disadari oleh korban maupun pelaku.
Pelecehan verbal seringkali terjadi dalam bentuk terselubung, bahkan dalam konteks yang terkesan bercanda. Pelecehan verbal adalah yang berkaitan dengan lisan, sementara nonverbal melibatkan sentuhan fisik. Nah, berikut ini kita akan membahas pelecehan seksual secara verbal yang sering terjadi tapi tak disadari.
Pelecehan Verbal
Pelecehan verbal adalah pelecehan yang bersifat kata-kata yang dilontarkan dengan nada sindiran, menggoda dan mengarah kepada perilaku seksual seseorang di depan umum atau pribadi dengan tujuan mempermalukan dan menghina serta mengintimidasi.
Pelecehan verbal cenderung tidak disadari. Biasanya, untuk mencairkan suasana atau sekadar untuk mengocok perut, beberapa orang tertentu suka melemparkan gurauan yang bernada seksual. Padahal, tidak sedikit wanita yang risih dengan gurauan seperti itu. Tahukah kamu bahwa gurauan bernada seksual sudah, termasuk bentuk pelecehan seksual secara verbal,
Melecehkan kehidupan seksual seseorang di depan umum tentunya mempermalukan dan berefek kepada yang dibully. Membicarakan yang tidak semestinya dalam rangka merendahkan orang lain secara seksual.
Verbal harassment atau pelecehan seksual secara verbal adalah ucapan yang dengan sengaja dimaksudkan untuk melecehkan perempuan. Namun sayangnya, di Indonesia hal itu dianggap wajar, padahal pelecehan verbal merupakan salah satu bentuk kekerasan.
Berikut ini contoh-contoh pelecehan seksual secara verbal:
Komentar seksual tentang tubuh seseorang.
Lelucon kotor seksual.
Menyebarkan rumor tentang aktivitas seksual orang lain.
Berbicara tentang kegiatan seksual sendiri di depan orang lain.
Candaan yang menghina tentang seksualitas seseorang atau orientasi seksual.
Pelecehan seksual secara verbal seringkali tidak disadari oleh korbannya, karena bukan merupakan tindakan fisik. Jenis pelecehan ini juga tidak menyerang korbannya secara langsung, tetapi melukai harga diri serta dapat memberikan rasa malu yang luar biasa.
Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan bila kamu merasa dilecehkan:
Ungkapkan atau tunjukan ekspresi ketidaksukaanmu terhadap gurauan
Hindari teman-teman yang sering bergurau mengenai hal yang berbau seksual.
Jangan memberi respon melalui ekspresi yang memperlihatkan bahwa kamu merasa nyaman terhadap hal-hal yang berbau seksualitas dari orang terdekat, karena itu adalah tahap awal terjadinya pelecehan seksual secara verbal.
Bila kamu mengalami pelecehan, jangan diam saja. Ceritakanlah pada orang yang kamu percaya mengenai hal yang baru saja kamu alami. Cara ini bisa membantu kamu mendapatkan dukungan, sehingga pengalaman buruk tersebut tidak menjadi tekanan bagi kesehatan mental kamu.
Jangan pernah sesekali menyalahkan diri sendiri atas masalah yang terjadi, karena ini bukan salah kamu. Tempatkan kesalahan pada orang yang telah melecehkan kamu. Menyalahkan diri sendiri juga dapat menyebabkan stres bahkan depresi dan hal itu tidak akan membantu mengatasi situasi, tetapi malah semakin memperburuknya.