Penting Diketahui! Ini Makanan dan Minuman yang Perlu Dibatasi Ibu Menyusui

Penting Diketahui! Ini Makanan dan Minuman yang Perlu Dibatasi Ibu Menyusui

rhisehat.com –  Setelah melahirkan, Busui juga perlu memperhatikan asupan makanan yang di konsumsi. Pasalnya, makanan yang di konsumsi setelah melahirkan dapat berpengaruh terhadap kualitas ASI. Nah, Berikut beberapa makanan yang harus Bunda batasi.

ASI merupakan asupan penting bagi bayi di 6 bulan pertama kehidupannya. Kandungan nutrisi di dalam ASI baik untuk mendukung tumbuh kembang bayi dan melindunginya dari berbagai penyakit.

Karena memiliki peranan yang begitu penting, kualitas ASI perlu dijaga dengan baik. Cara tepat untuk menjaga kualitas ASI adalah dengan mengonsumsi makanan bernutrisi serta membatasi makanan dan minuman tertentu.

Beragam Makanan dan Minuman yang Perlu Dibatasi Ibu Menyusui

Sebenarnya tidak ada aturan pasti mengenai jenis makanan dan minuman apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi selama menyusui. Busui bisa bebas makan dan minum apa pun yang disukai, kok. Akan tetapi, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang perlu dibatasi, di antaranya:

1. Makanan olahan

Makanan olahan merupakan makanan yang diproduksi dengan mengubah bentuk dan rasa dari bahan asli agar lebih awet dan praktis untuk dikonsumsi. Contoh makanan olahan adalah nugget, mi instan, sosis, serta buah dan sayuran kaleng.

Sebenarnya ada makanan olahan yang juga sehat. Namun, sebagian besar banyak mengandung kalori, lemak tidak sehat, garam, atau gula tambahan, sehingga konsumsinya memerlukan batasan. Makanan jenis ini juga tidak bisa mencukupi kebutuhan nutrisi Busui karena cenderung rendah serat, vitamin, dan mineral.

Sebuah penelitian juga mengungkapkan bahwa ibu yang sering mengonsumsi makanan olahan di masa menyusui, anaknya akan cenderung menyukai makanan yang kurang sehat di kemudian hari sehingga berisiko mengalami obesitas dan berbagai komplikasinya.

2. Ikan tinggi merkuri

Ikan merupakan sumber DHA dan EPA, yaitu jenis asam lemak omega-3 yang penting untuk mendukung perkembangan otak bayi. Namun, ikan tinggi merkuri, seperti ikan tuna mata besar, hiu, makarel raja, dan marlin, justru memberikan efek yang buruk bagi bayi, lho.

Merkuri dari ikan-ikan ini bisa menumpuk dalam tubuh bayi, akan merusak sistem saraf dan mengganggu fungsi otak bayi. Hal ini bisa menurunkan kemampuannya dalam belajar dan berpikir. Bahkan, paparan logam merkuri bisa membuat bayi mengalami gangguan penglihatan dan gangguan bicara.

3. Susu sapi atau kedelai dan produk olahannya

Pada sebagian bayi, susu sapi atau susu kedelai yang diminum ibunya dapat memicu timbulnya reaksi alergi. Oleh karena itu, penting bagi Busui untuk memerhatikan reaksi bayi ketika Busui sebelumnya mengonsumsi susu sapi, produk olahan susu, susu kedelai, atau produk olahan kedelai.

Jika Si Kecil menunjukkan gejala alergi, seperti mengi, batuk, sembelit, kulit gatal, ruam kulit, muntah, hingga perubahan warna feses, sebaiknya segera hentikan konsumsi minuman atau makanan jenis ini.

4. Makanan pedas

Busui yang suka makanan pedas, mulai saat ini dibatasi, ya. Pasalnya, makanan pedas bisa memengaruhi rasa ASI dan dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada bayi. Selain itu, makanan pedas juga dapat menyebabkan bayi mengalami kembung, kolik, bahkan diare.

5. Kafein

Apa Busui gemar minum kopi atau teh dan makan cokelat? Jika iya, Busui perlu hati-hati. Kafein pada minuman dan makanan tersebut dapat masuk ke dalam tubuh bayi melalui ASI. Hal ini bisa menyebabkan ia menjadi cepat marah, rewel, dan terganggu pola tidurnya.

Meski begitu, bukan berarti Busui tidak boleh mengonsumsi kafein. Konsumsi kafein yang dianjurkan untuk ibu menyusui adalah tidak lebih dari 300 mg per hari atau setara dengan dua cangkir kopi.

Untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil secara optimal, pastikan Busui mengkonsumsi makanan sehat yang mengandung nutrisi agar kualitas ASI tetap baik dan mulai membatasi makanan yang telah disebutkan di atas, ya.

Semoga Bermanfaat 😊
- Salam Sehat Bersama Reza Herbal Indonesia -

Buka WhatsApp
Hallo Ada Yang Bisa Kami Bantu ?