Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer merupakan penyakit progresif yang mengakibatkan otak mengalami penurunan daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Ini disebabkan oleh suatu kondisi dimana sebagian sel- sel di otak sudah tidak berfungsi. Akibatnya kemampuan otak menurun drastis.
Penyakit ini salah satu penyebab utama demensia, gangguan terus-menerus dari proses mental yang ditandai dengan gangguan penalaran dan memori.
Penyebab Alzheimer
Penyebab penyakit Alzheimer belum diketahui secara jelas. Namun, sebagian ilmuwan berpendapat kemungkinan penyebab penyakit Alzheimer dipicu oleh kombinasi faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan yang memengaruhi organ otak dari waktu ke waktu.
Penyakit Alzheimer terjadi akibat protein otak yang gagal berfungsi secara normal, sehingga mengganggu kerja sel-sel otak (neuron), dan melepaskan serangkaian zat beracun. Dalam jangka panjang, otak akan kehilangan beragam fungsi, seperti mengontrol pikiran, memori, dan bahasa.
Faktor Risiko Penyakit Alzheimer
Meskipun penyebabnya tidak diketahui secara pasti, ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit Alzheimer, yaitu:
- Berusia di atas 65 tahun
- Berjenis kelamin perempuan
- Mengalami cedera kepala
- Riwayat keluarga dengan penyakit Alzheimer
- Menderita gangguan kognitif ringan
- Mengalami gangguan tidur
- Gaya hidup yang tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik, merokok, kecanduan alkohol
- Mengidap penyakit kardiovaskular, hipertensi, hiperkolesterolemia, atau peningkatan kadar homocysteine
- Mengalami penurunan fungsi otak karena efek paparan polusi udara
Gejala Alzheimer
Gejala penyakit Alzheimer biasanya muncul secara berkala dan bertahap. Setiap tahap memiliki gejalanya masing-masing. Berikut adalah penjelasannya:
Gejala Tahap Awal
Gejala tahap awal pada penderita penyakit Alzheimer umumnya berlangsung sekitar 2–4 tahun. Pengidap akan mengalami turunnya daya ingat yang ringan, sehingga sering kali tidak disadari baik oleh pengidap maupun orang-orang terdekat.
Gejala Tahap Menengah
Ketika memasuki tahap menengah, keparahan gejala penyakit Alzheimer yang sudah dialami sebelumnya akan meningkat. Gejala akan semakin parah sampai pada tahap pengidap tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain dan merespons terhadap lingkungan sekitarnya.
Gejala Tahap Akhir
Pada tahap akhir, gejala penyakit Alzheimer makin memburuk sehingga penderita sering kali memerlukan bantuan orang lain dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Gejala awal yang mungkin disadari oleh pengidap adalah turunnya kemampuan untuk mengingat atau mempelajari hal baru. Kondisi ini diduga berkaitan dengan perkembangan penyakit Alzheimer yang pada tahap awal terjadi di daerah otak yang bertanggungjawab dalam proses pembelajaran. Seiring dengan menyebarnya Alzheimer ke area otak yang lebih luas, gejala yang lebih berat kemudian mulai muncul, seperti disorientasi, perubahan suasana hati dan perilaku, kebingungan tentang kejadian-kejadian yang baru-baru terjadi, juga kebingungan dalam persepsi waktu dan tempat.
Gejala berat lainnya dapat berupa kecurigaan tidak berdasar terhadap anggota keluarga, teman dan perawat. Pada stadium yang lebih lanjut, gejala bisa berkembang menjadi sangat berat, sampai pada tahap pengidap mengalami kehilangan memori yang serius, perubahan perilaku yang ekstrem, kesulitan berbicara, menelan, dan berjalan. Gejala-gejala ekstrem lainnya adalah insomnia, halusinasi, gangguan persepsi, apati, depresi, perilaku agresif, serta kecemasan berlebih.