Penyakit Hematoma
rhisehat.com Hematoma merupakan kondisi adanya kumpulan darah yang tidak normal di luar pembuluh darah. Gangguan ini dapat terjadi pada dinding pembuluh darah, arteri, vena, hingga kapiler, sehingga darah bocor ke jaringan yang tidak seharusnya.
Kondisi ini bisa hanya seukuran titik kecil, tetapi bisa juga berukuran besar yang akhirnya menimbulkan pembengkakan secara signifikan. Hematoma juga akan menyebabkan iritasi dan peradangan. Masalah ini juga dapat menyebabkan pendarahan berkelanjutan dan bahkan kebocorannya lebih besar jika terus dibiarkan.
Orang awam sering mengartikan kondisi ini dengan kondisi memar atau lebam. Padahal, hematoma menggambarkan kondisi yang jauh lebih serius. Sebab, penumpukan darah akibat hematoma bisa menimbulkan bengkak dan bisa terjadi di semua bagian tubuh. Maka dari itu, pemeriksaan segera perlu dilakukan agar masalah ini dapat ditangani dengan cepat.
Penyebab Hematoma
Penyebab paling umum terjadinya hematoma adalah cedera atau trauma pada pembuluh darah. Gangguan ini dapat terjadi karena adanya kerusakan pada pembuluh darah yang merusak dinding pembuluh darah, bahkan jika hanya kerusakan kecil. Berbagai hal yang dapat menjadi penyebab hematoma adalah:
- Kecelakaan
- Terjatuh
- Cedera pada kepala.
- Patah tulang.
- Operasi.
- Prosedur medis atau gigi invasif (biopsi dan kateterisasi jantung).
- Suntikan obat.
- Terkadang, hematoma dapat terjadi secara spontan tanpa diketahui penyebab yang bisa diidentifikasi atau tidak diketahui cedera dan trauma yang dialami. Selain itu, obat pengencer darah tertentu juga dapat meningkatkan risiko pembentukan dari gangguan akibat kebocoran darah ini.
Faktor Risiko Hematoma
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya hematoma pada seseorang, yaitu:
- Usia yang sudah tua.
- Alami gangguan perdarahan, seperti hemofilia.
- Mengidap trombositopenia, atau jumlah rendah dari jenis sel darah yang membantu menghentikan pendarahan.
- Gangguan konsumsi alkohol.
- Alami penyakit hati atau kerusakan hati.
- Kekurangan vitamin C atau K.
- Mengidap penyakit anemia aplastik.
- Mengidap aneurisma.
- Alami infeksi virus yang parah.
- Terserang kanker darah.
- Mengonsumsi obat-obatan yang dapat meningkatkan risiko hematoma.
Gejala Hematoma
Seseorang yang mengalami hematoma bisa menimbulkan berbagai gejala yang berbeda-beda. Gejala yang dirasakan bisa tergantung dari ukuran, lokasi, dan kondisi hematoma yang diidap. Berikut beberapa gejala yang dapat ditimbulkan, yaitu:
- Hematoma subdural: sakit kepala, masalah neurologis (kelemahan di satu sisi atau kesulitan berbicara), kebingungan, dan kejang.
- Hematoma epidural: nyeri punggung, tubuh yang lemah, kehilangan kontrol usus atau kandung kemih.
- Hematoma subungual: nyeri kuku, kelemahan kuku, kuku rontok, dan kuku rusak.
- Hematoma limpa, hati, atau peritoneal: nyeri perut dan nyeri pinggang.
Terkadang gejala dari gangguan ini tidak timbul sama sekali meskipun masalah yang terjadi terbilang parah. Contohnya, perdarahan pada rongga perut. Gangguan ini tidak menimbulkan gejala karena hematoma dapat menyebar di ruang yang bebas tanpa menekan organ lainnya yang dapat menimbulkan gejala.
Pengobatan Hematoma
Pada beberapa kasus hematoma tidak membutuhkan pengobatan apa pun. Sebab, tubuh dapat menyerap kembali darah tersebut. Selain itu, pengobatan dari gangguan ini perlu disesuaikan dengan lokasi dan tingkat keparahannya. Berikut beberapa cara untuk mengobatinya:
- Mengompres dengan es batu. Tempelkan kompres es yang dibungkus handuk ke area yang alami hematoma selama 10 hingga 15 menit selama beberapa kali per hari.
- Pembalutan atau penekanan untuk menghentikan perdarahan dan mengatasi pembengkakan.
- Melakukan elevasi (mengangkat organ tubuh lebih tinggi dari jantung untuk mengurangi aliran darah ke area yang mengalami perdarahan).