Pilek

Pilek

Pilek merupakan kondisi dimana terjadinya infeksi ringan pada hidung. Pilek adalah kondisi adanya lendir atau cairan berlebih di dalam hidung. Lendir atau ingus dapat berbentuk kental, encer, bening, atau berwarna keruh, tergantung penyebabnya. Terkadang, lendir juga dapat turun menuju tenggorokan. Produksi lendir sebenarnya merupakan hal yang normal pada tubuh. Fungsi lendir adalah untuk memastikan agar saluran pernapasan tetap lembap, sehingga dapat bernapas dengan lancar. Selain itu, lendir juga mengandung antibodi yang dapat membantu membunuh bakteri. Namun, kondisi kesehatan tertentu dapat menyebabkan tubuh memproduksi lendir secara berlebihan, seperti saat tubuh terpapar debu, alergen (pemicu alergi), udara dingin, atau virus.

Meski bukan masalah kesehatan serius, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas karena gejalanya cukup mengganggu. Pilek dapat menyebabkan sulit bernapas karena hidung berair atau tersumbat, bersin-bersin, batuk, dan badan lemas.

Penyebab Pilek

Pilek terjadi ketika lapisan dalam hidung dan sinus mengalami peradangan akibat perubahan cuaca, atau karena masuknya zat iritan atau kuman ke dalam hidung. Penyebabnya sangat beragam, sepeti :

1. Infeksi
Pilek dapat terjadi ketika virus menginfeksi hidung, tenggorokan, atau sinus. Contohnya adalah influenza, rhinovirus, respiratory syncytial virus (RSV), sinusitis, serta COVID-19.

2. Alergi
Seseorang dapat mengalami pilek bila terpapar zat yang memicu alergi, seperti debu, bulu binatang, atau serbuk sari bunga. Kondisi ini disebut juga rinitis alergi.

3. Paparan udara dingin atau kering
Udara dingin dan kering dapat mengubah keseimbangan cairan di dalam saluran hidung. Akibatnya, hidung akan mengalami peradangan dan kondisi tersebut memicu sistem saraf di hidung untuk mengeluarkan cairan.

4. Efek samping obat-obatan tertentu
Tidak hanya kondisi kesehatan, beberapa jenis obat juga dapat memicu terjadinya gejala pilek, seperti obat semprot hidung dekongestan, obat tekanan darah tinggi, pil KB, obat kejang, dan obat penyakit jantung.

5. Rhinitis nonalergi
Rhinitis nonalergi adalah kondisi di mana hidung mengalami pilek, tetapi tidak ada tanda-tanda infeksi, alergi, atau penyakit apa pun. Dengan kata lain, penyebab pastinya tidak diketahui. Seperti ; Perubahan hormon, Terpapar asap rokok atau zat kimia tertentu, Makanan dan minuman tertentu, Mengonsumsi obat tertentu, seperti aspirin, ibuprofen, atau obat tekanan darah tinggi, Gangguan tidur atau sleep apnea.

Faktor risiko

Ada banyak hal yang bisa membuat Anda mengalami pilek atau hidung tersumbat, di antaranya:

1. Usia
Anak-anak, khususnya yang usianya di bawah enam tahun, berisiko tinggi terkena pilek, karena sistem imun yang belum begitu sempurna untuk melakukan perlawanan terhadap banyak virus.

2. Musim
Perubahan cuaca dan temperatur, terutama dari panas ke dingin, dan musim penghujan dapat membuat seseorang lebih mudah terserang penyakit. Ini karena perubahan suhu udara yang tidak menentu menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah, terlebih lagi virus dan bakteri yang cenderung lebih cepat berkembang biak pada musim ini.

3. Menderita penyumbatan hidung dan infeksi sinus kronis
Kondisi ini mengacu pada penyumbatan (obstruksi) di hidung atau rongga hidung yang menghalangi jalannya pernapasan. Infeksi sinus atau sinusitis sering menyebabkan gejala pilek disertai sakit berdenyut di sekitar mata, dahi, dan hidung.

4. Merokok
Merokok dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh yang pada akhirnya membuat tubuh lebih rentan terkena infeksi virus. Gejala pilek yang dialami oleh seorang perokok umumnya lebih buruk daripada yang tidak merokok.

5. Kurang tidur
Kurang tidur memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Ketika tubuh tidak cukup tidur, sistem kekebalan tubuh akan mengalami penurunan. Akibatnya, tubuh akan lebih rentan terkena berbagai infeksi virus.

6. Stres psikologis
Stres psikologis juga bisa jadi faktor risiko yang membuat tubuh lebih rentan terkena penyakit yang disertai gejala pilek. Hal ini karena kondisi ini memengaruhi cara kerja hormon kortisol, yaitu hormon yang bertugas untuk mengatur peradangan di tubuh. Ketika sedang stres, kinerja kortisol kurang efektif untuk mengendalikan respons peradangan tubuh terhadap virus atau bakteri penyebab flu atau pilek. Akibatnya, tubuh akan lebih rentan terinfeksi penyakit.

Gejala Pilek

Pilek merupakan gejala dari suatu kondisi atau penyakit. Pada beberapa kasus, pilek dapat disertai dengan beberapa gejala seperti :

– Batuk
– Bersin
– Sakit kepala
– Sulit bernapas
– Mata berair
– Tubuh terasa lelah
– Nyeri pada seluruh badan
– Keringat dingin
– Sakit tenggorokan
– Hidung tersumbat
– Berkurangnya daya penciuman dan pengecapan
– Lendir menetes ke tenggorokan (postnasal drip)

Perlu diingat, pilek bukan penyakit yang menular. Namun, pilek bisa menjadi gejala dari penyakit menular, seperti batuk pilek (selesma) atau flu.

Komplikasi Pilek

Pilek umumnya dapat membaik dengan sendirinya. Namun pada beberapa kondisi, pilek yang dapat menimbulkan komplikasi berupa:

  • Infeksi telinga akut (otitis media)
    Otitis media adalah infeksi pada telinga bagian tengah akibat masuknya bakteri atau virus ke dalam telinga.
  • Asma
    Penderita pilek yang memiliki riwayat asma, berisiko mengalami serangan asma.
  • Sinusitis
    Pilek yang tidak kunjung sembuh dapat menimbulkan peradangan pada sinus.
  • Pembesaran adenoid
    Pembesaran adenoid dapat terjadi akibat infeksi virus di hidung, tenggorokan, atau sinus.
  • Gangguan kualitas tidur
    Saluran hidung yang tersumbat akibat pilek berpotensi mengganggu kualitas tidur penderitanya.

Pencegahan Pilek

Pilek dapat dicegah dengan menjaga kebersihan tubuh dan menjaga sistem imun tubuh. Berikut beberapa langkah pencegahan untuk mencegah pilek :

– Mencuci tangan secara rutin agar terhindar dari kuman
– Menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit
– Menggunakan tisu saat mengeluarkan lendir dari hidung dan mencuci tangan setelahnya
– Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan rutin berolahraga
– Mengenakan masker untuk menghindari zat yang dapat memicu alergi, seperti debu atau serbuk sari
– Berhenti merokok untuk mencegah iritasi dan radang pada rongga hidung
– Rutin mendapatkan vaksin flu setiap tahun

Cara mengobati pilek

Sebenarnya, istirahat di rumah saat pilek dan banyak minum air putih adalah cara paling efektif untuk meredakan kondisi ini. Akan tetapi, jika hidung meler dan tersumbat mengganggu aktivitas, maka Anda bisa minum obat tertentu untuk meredakan gejala.

Berikut beberapa obat pilek yang bisa diminum untuk mengatasi pilek.

  • Paracetamol atau ibuprofen untuk pereda nyeri
  • Dekongestan (pseudoephedrine) untuk mengencerkan lendir di hidung
  • Antihistamin (dipenhydramine) jika pilek dipicu oleh alergi
  • Antivirus hanya bisa diperoleh dengan resep dokter

Selain obat-obatan kimia, sejumlah bahan alami juga dapat digunakan untuk meringankan gejala pilek. Pilihlah obat pilek alami yang kaya akan kandungan zink, vitamin C, atau vitamin D.