Virus Ebola (PVE/EVD)
Pengertian Virus Ebola
rhisehat.com – Penyakit virus ebola (PVE) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Ebola, yang merupakan anggota keluarga filovirus. Penyakit ini juga dikenal dengan Ebola Virus Disease (EVD) atau Ebola Hemorrhagic Fever (EHF). Terdapat lima macam virus ebola yang menjadi penyebab penyakit ini, yaitu Bundibugyo ebolavirus (BDBV), Reston Ebolavirus, Sudan ebolavirus (SUDV), Zaire ebolavirus, dan Tai Forest virus (TAFV) yang dulu dikenal dengan Ivory Coast Ebolavirus (CIEBOV).
Ebola merupakan penyakit yang menyerang manusia, monyet, simpanse, gorila, dan primata lain yang disebabkan oleh virus Ebola. Virus ebola pertama kali ditemukan di daerah pedesaan Kongo, Afrika dan mengancam nyawa penderitanya. Virus ebola merupakan virus yang berasal dari hewan (zoonosis) seperti monyet, simpanse, dan hewan perimata lainnya. Penyakit Ebola awalnya ditularkan dari binatang primata ke manusia dengan kelelawar sebagai perantaranya. Penularan virus di antara manusia dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh dan luka pada kulit orang yang terinfeksi. Penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan organ serta perdarahan di dalam tubuh penderitanya.
Penyebab dan Penularan Ebola
Penyakit ebola disebabkan oleh virus Ebola yang awalnya ditemukan pada hewan, seperti monyet, simpanse, dan primata lainnya. Virus Ebola disebarkan melalui kontak langsung darah atau cairan tubuh pengidap ebola seperti urine, tinja, air liur, serta air mani, dengan hidung, mata, mulut, atau luka terbuka pada manusia.
Ada 5 strain virus ebola yang bisa hidup dalam tubuh hewan, empat di antaranya diketahui bisa menginfeksi manusia. Saat masuk ke dalam tubuh, virus ebola terlebih dulu melalui masa inkubasi yang bisa berlangsung selama 2-21 hari sebelum akhirnya menginfeksi dan menimbulkan gejala. Selanjutnya, virus ebola akan menyerang sistem imun dan organ tubuh lainnya, terutama sel pembeku darah. Infeksi virus ini bisa menyebabkan perdarahan yang serius pada organ tubuh.
Virus Ebola dapat menyebar melalui kontak langsung dengan virus, misalnya lewat luka terbuka pada kulit, atau melalui selaput lendir mata, hidung, mulut, atau dubur. Cara penularannya antara lain melalui:
– Darah atau cairan tubuh dari penderita penyakit virus Ebola, seperti urine, air liur, keringat, tinja, muntah, ASI, cairan ketuban, dan air mani
– Benda yang terkontaminasi cairan tubuh penderita, seperti pakaian, tempat tidur, jarum, dan peralatan medis
– Air mani dari pria yang telah sembuh dari virus Ebola
Perlu diketahui bahwa penyebaran Ebola tidak semudah penyakit lain, seperti pilek, flu, atau campak. Virus Ebola juga tidak menular melalui udara atau melalui gigitan nyamuk. Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan seseorang berisiko terkena virus Ebola, yaitu:
– Bepergian ke negara yang memiliki kasus Ebola, seperti Sudan, Kongo, Liberia, Guinea, dan Sierra Leone
– Bekerja sebagai petugas medis, terutama jika tidak menggunakan pakaian pelindung ketika merawat pasien Ebola
– Bekerja sebagai peneliti hewan, terutama terhadap hewan primata yang datangkan dari Afrika
– Merawat penderita atau tinggal serumah dengan penderita virus Ebola
– Mengurus pemakaman korban virus Ebola
– Melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi
Virus ebola mampu memperbanyak diri di hampir semua sel inang. Khususnya kelelawar mampu menularkan virus tersebut. Codot dan kalong termasuk jenis kelelawar besar. Di Afrika, sebagian besar jenis hewan ini membawa virus di dalam tubuhnya, termasuk di antaranya virus Ebola. Tidak seperti manusia, kelelawar kebal terhadap virus-virus tersebut. Karena sering dijadikan bahan makanan, virus yang terdapat pada daging kelelawar dapat dengan mudah menjangkiti manusia.
Penularan dari hewan ke manusia
Menurut CDC, para ahli menduga bahwa virus ebola berpindah ke manusia melalui cairan tubuh hewan yang terinfeksi, seperti:
– Darah. Memotong atau mengonsumsi hewan yang terinfeksi dapat menyebarkan virus. Para ilmuwan yang pernah mengoperasi hewan yang terinfeksi untuk penelitian juga terkena virus ini.
– Produk pembuangan. Turis di beberapa gua di Afrika serta beberapa pekerja tambang bawah tanah telah terinfeksi dengan virus ini. Kemungkinan dikarenakan adanya kontak dengan kotoran atau urin kelelawar yang terinfeksi.
Cara penularan dari orang ke orang
Virus kemudian menyebar dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka kulit orang yang terinfeksi. Dikutip dari Mayo Clinic, penyakit virus ebola tidak menular melalui udara dan tidak menyebar melalui kontak biasa, seperti berada di dekat orang yang terinfeksi.
Tidak seperti penyakit pernapasan, yang dapat menyebar melalui partikel di udara setelah orang yang terinfeksi batuk atau bersin, virus ini disebarkan melalui kontak langsung. Berikut daftar cairan tubuh yang dapat menularkan virus penyebab ebola seperti darah, feses, muntahan, air liur, lendir, air mata, ASI, air seni, air mani, keringat. Orang-orang yang terinfeksi biasanya tidak menularkan penyakit ini sampai nantinya mereka mengalami gejala-gejalanya. Tidak ditemukan bukti bahwa virus dapat disebarkan oleh gigitan serangga.
Gejala, tanda dan masa inkubasi
Gejala penyakit virus ebola ini biasanya didahului oleh demam yang tiba-tiba, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, lemah, diare, muntah, sakit perut, kurang nafsu makan, dan perdarahan yang tidak biasa. Pada beberapa kasus, pendarahan dalam dan luar dapat saja terjadi, 5 sampai 7 hari, setelah gejala pertama terjadi. Semua penderita yang terinfeksi menderita kesulitan pembekuan darah. Pendarahan dari selaput mulut, hidung dan tenggorokan serta dari bekas lubang suntikan terjadi pada 40-50 persen kasus. Hal ini menyebabkan muntah darah, batuk darah dan berak darah. Masa inkubasi penyakit ebola biasanya antara 2 – 21 hari. Gejala yang ditimbulkan virus Ebola umumnya dirasakan pengidap dalam 5-10 hari setelah terinfeksi. Beberapa gejalanya, antara lain:
Demam
Nyeri kepala yang berat
Nyeri dada dan batukMenggigil
Lemah
Mual dan muntah
Diare yang dapat disertai darah
Mata merah
Ruam pada kulit
Sakit perut
Penurunan berat badan secara drastis
Perdarahan dari mata, telinga, hidung, dan anus
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Pencegahan Ebola
Salah satu cara untuk mencegah virus Ebola adalah dengan vaksin Ervebo. Meski demikian, vaksin ini hanya dapat bekerja pada jenis virus Zaire Ebola saja. Oleh sebab itu, cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan tidak melakukan perjalanan ke wilayah yang terjadi wabah Ebola. Namun, jika Anda berencana untuk bepergian ke wilayah yang banyak terdapat kasus Ebola, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, yaitu:
– Menghindari kontak langsung dengan penderita maupun jenazah penderita penyakit virus ebola adalah cara yang tepat, karena penyakit ini dapat menular melalui darah dan cairan tubuh lainnya.
– Menggunakan alat pelindung diri yang lengkap sesuai SOP dan mencuci tangan sesuai prosedur adalah cara terbaik dalam melindungi diri setelah kontak pasien, sebelum melakukan tindakan medis, sesudah kontak dengan bahan infeksius dan setelah kontak dengan lingkungan pasien.
– Menghindari konsumsi daging atau darah hewan liar.
– Melakukan vaksinasi bila hendak bepergian ke daerah/negara terjangkit.
– Tidak berganti-ganti pasangan seksual dang menggunakan kondom selama melakukan hubungan seksual.
– Menggunakan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, pelindung mata, dan pakaian pelindung bagi dokter, perawat, atau keluarga yang merawat pasien yang terinfeksi.
Jika Anda Merasakan Gejala Diatas
SEGERA AMBIL TINDAKAN
Kami Rekomendasikan Solusi Untuk Keluhan Penyakit Ebola
Mau tahu apa itu IDR JELLY GAMAT ?
IDR Jelly Gamat Adalah Obat Herbal Madu Asli Dari Reza Herbal Indonesia Yang Di Racik Secara Khusus Dan Alami Dengan Formulasi Herbal Pilihan Yang Di Percaya Oleh Masyarakat Indonesia,Mampu Membantu Mengatasi Penyakit Ebola Yang Aman Tanpa Ada Efek Samping
Untuk Informasi Lebih Lanjut Anda Dapat Menghubungi Custumer Sevice Pada Tombol Dibawah Ini :
idr jelly gamat
jelly gamat
obat ebola
ebola
gejala ebola
penyebab ebola
ciri ebola
tanda ebola
pengobatan ebola
cara mengobati ebola
cara mengatasi ebola