Dampak MSG Berlebih

Dampak MSG Berlebih

Monosodium Glutamate (MSG) adalah penyedap rasa yang ditambahkan makanan.

Meski World Health Organization (WHO) memasukkan MSG dalam klasifikasi bahan makanan yang “secara umum dianggap aman”, penggunaan zat aditif itu tetaplah kontroversial.

Dampak dari mengonsumsi makanan yang mengandung MSG secara berlebihan dapat mengakibatkan dampak kesehatan. Diantaranya terjangkit sakit kepala, sakit dada, sering berkeringat, mual dan lain-lain.

Melansir Healthline, MSG berasal dari asam amino glutamat atau asam glutamat. Asam glutamat adalah asam amino yang tidak esensial, yang berarti tubuh dapat memproduksinya.
Secara kimia, MSG adalah bubuk kristal putih seperti garam meja atau gula.

Kebiasaan mengonsumsi MSG dalam jangka panjang terbukti dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

Efek samping MSG
Gejala yang bisa muncul diantaranya :

  • Sakit kepala
  • Berkeringat
  • Terasa ada tekanan pada wajah atau sesak
  • Mati rasa, kesemutan atau sensasi terbakar di wajah, leher dan area lainnya
  • Detak jantung berdebar cepat
  • Sakit dada
  • Mual
  • Kelemahan

Namun, peneliti masih mencari bukti yang pasti untuk membuktikan tentang hubungan antara MSG dan gejala-gejala ini. Para peneliti mengakui bahwa sebagian orang mungkin memiliki reaksi jangka pendek terhadap MSG.

Gejala yang terjadi umumnya ringan dan tidak perlu melakukan perawatan. Maka dari itu, sebaiknya menghindari makanan yang mengandung MSG untuk mencegah terjadinya gejala yang tidak diinginkan.

Cara Mengatasi Efek Samping MSG
Pengobatan gejala akibat konsumsi MSG tergantung pada gejala dan tingkat keparahannya. Langkah pengobatan yang dapat dilakukan :

  • Minum air agar tetap terhidrasi
  • Beristirahat
  • Minum teh jahe atau peppermint untuk mengurangi rasa mual
  • Minum obat penghilang rasa sakit tanpa resep, jika sakit kepala

Untuk gejala yang cukup parah, beberapa langkah yang dapat dilakukan :

  • Pemberian obat-obatan antihistamin untuk masalah pernapasan, pembengkakan wajah, atau detak jantung yang tidak normal
  • Memberikan injeksi epinefrin (adrenalin) untuk reaksi yang mengancam jiwa.