Darah Rendah (Hipotensi)
Tekanan darah rendah atau hipotensi adalah suatu kondisi yang terjadi karena tekanan darah dalam arteri dibawah 90/60 mmHg. Tekanan darah normal berkisar antara 90/60 mmHg dan 120/80 mmHg. Ketika tekanan darah berada di bawah rentang tersebut, maka seseorang dapat dikatakan menderita hipotensi. Meskipun umumnya tidak berbahaya, hipotensi dapat menjadi gejala dari suatu penyakit yang sedang diderita.
Hipotensi sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja, tetapi ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang lebih berisiko mengalami tekanan darah rendah, yaitu faktor usia, pengobatan, dan kondisi cuaca. Cuaca udara yang lebih panas bisa membuat tekanan darah menurun. Orang yang sedang rileks atau rajin berolahraga juga umumnya mempunyai tekanan darah yang lebih rendah. Selain itu, tekanan darah seseorang juga cenderung menurun setelah makan. Pasalnya, banyak darah yang akan mengalir menuju saluran pencernaan untuk mencerna dan menyerap makanan. Tekanan darah pada siang dan malam hari pun bisa berbeda. Pada siang hari, tekanan darah biasanya akan meningkat, dan malam harinya menjadi lebih rendah.
Jenis - Jenis Darah Rendah (Hipotensi)
Tekanan darah rendah terbagi ke dalam beberapa jenis. Di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Hipotensi ortostatik atau postural
Hipotensi yang satu ini adalah kondisi yang terjadi saat Anda tiba-tiba berdiri dari posisi duduk atau tidur. Ini terjadi karena gravitasi dapat menyebabkan darah berkumpul pada kaki.
Seseorang yang mengalami hipotensi ortostatik sering kali mengalami kegagalan dalam menyeimbangkannya, sehingga tekanan darah justru semakin rendah, menyebabkan pusing kepala, pandangan yang kabur, dan mungkin kehilangan kesadaran diri.
2. Hipotensi postprandial
hipotensi postprandial adalah tekanan darah rendah yang terjadi usai makan. Biasanya, kondisi ini muncul 1-2 jam setelah makan dan pada orang dewasa.
Setelah Anda makan, darah akan mengalir menuju saluran pencernaan. Umumnya, tubuh Anda akan meningkatkan tekanan darah dan pembuluh darah tertentu akan menyempit demi membantu tekanan darah tetap normal.
Namun, pada beberapa orang, mekanisme tersebut justru tidak berhasil, sehingga menyebabkan pusing kepala dan hilang kesadaran. Tekanan darah ini biasanya dialami oleh orang yang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) atau orang yang menderita gangguan sistem saraf.
3. Neurally mediated hypotension
Neurally mediated hypotension terjadi karena kesalahan otak dalam menerima sinyal. Biasanya, kondisi ini terjadi saat Anda terlalu lama berdiri. Umumnya, dialami oleh anak-anak.
4. Hipotensi ortostatik dengan multiple system atrophy
Jenis tekanan darah yang satu ini memiliki gejala yang mirip dengan penyakit Parkinson. Tekanan darah ini dapat menjadi penyebab kerusakan yang terjadi pada sistem saraf yang mengontrol tekanan darah, ritme jantung, pernapasan, dan pencernaan secara bertahap. Biasanya, jenis hipotensi ini berkaitan dengan tekanan darah tinggi saat sedang berbaring.
Gejala Darah Rendah (Hipotensi)
Meskipun tidak selalu menimbulkan gejala. Namun, bila tekanan darah cukup rendah, kemungkinan besar gejala-gejala berikut bisa terjadi:
– Pusing
– Mual dan muntah
– Lemas
– Pandangan buram
– Konsentrasi berkurang
– Tubuh terasa tidak stabil
– Pingsan
– Sesak napas
Penanganan awal yang dapat dilakukan jika seseorang mengalami gejala hipotensi, sebaiknya segera duduk atau berbaring, minum air putih, dan menghentikan semua kegiatan yang sedang dilakukan. Gejala biasanya akan segera hilang setelah beberapa saat. Bicarakan pada dokter jika sudah sering mengalami hipotensi.
Penyebab Darah Rendah (Hipotensi)
Tekanan darah dapat berubah sepanjang waktu, tergantung kondisi dan aktivitas yang dilakukan tiap orang. Kondisi ini merupakan hal yang normal, karena tekanan darah dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pertambahan usia dan keturunan. Tidak hanya pada orang dewasa, tekanan darah rendah juga bisa terjadi pada anak-anak.
Ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya tekanan darah rendah. Beberapa di antaranya adalah:
1. Dehidrasi
Dehidrasi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Akan tetapi, kekurangan cairan juga dapat menjadi penyebab tekanan darah rendah. Pasalnya, saat lebih banyak cairan yang hilang daripada cairan yang masuk ke dalam tubuh, Anda mungkin merasa tubuh menjadi lemas, kepala pusing, dan mudah lelah.
Bahkan, meski hanya kekurangan 1-2% cairan tubuh, Anda mungkin saja mengalami kelemahan, pusing, dan mudah lelah.
2. Masalah kesehatan jantung
Penyebab hipotensi lainnya adalah adanya masalah pada kesehatan jantung Anda. Beberapa penyakit jantung yang menyebabkan hipotensi adalah bradikardia atau detak jantung lemah, penyakit katup jantung, serangan jantung, dan juga gagal jantung.
3. Kehamilan
Kondisi ini juga bisa terjadi saat Anda sedang mengalami kehamilan. Hal ini terjadi karena saat seorang wanita hamil, sistem peredaran darah meluas dengan cepat. Akibatnya, tekanan darah menjadi rendah.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena termasuk hal yang cukup normal jika tekanan darah rendahsaat hamil. Apalagi, tekanan darah Anda akan kembali normal seperti sedia kala setelah Anda melahirkan.
Umumnya, kondisi ini terjadi pada minggu 1-24 dari kehamilan. Kondisi ini juga bisa terjadi karena saat hamil Anda terlalu lama duduk atau berbaring.
4. Masalah endokrin
Hipotensi juga mungkin terjadi jika Anda mengalami masalah pada sistem endokrin. Sebagai contoh, hipotiroidisme, gangguan paratiroid, kekurangan hormon adrenal, gula darah rendah, hingga diabetes.
5. Anemia
Anemia atau kekurangan darah di dalam tubuh dapat menyebabkan tekanan darah rendah. Pada saat itu, hemoglobin di dalam tubuh berada di bawah angka normal. Secara otomatis, saat tubuh tidak memiliki cukup darah, tekanan darah Anda pun ikut menurun.
6. Infeksi serius
Salah satu penyebab hipotensi adalah infeksi yang serius. Jika bakteri masuk ke dalam aliran darah, Anda mungkin dapat mengalami tekanan darah rendah yang tergolong serius. Kondisi ini disebut sebagai syok septik.Jika hal ini terjadi, hipotensi yang dialami dapat membahayakan nyawa.
7. Reaksi alergi serius
Ada pula reaksi alergi yang menyebabkan kondisi ini terjadi. Selain menyebabkan hipotensi, reaksi alergi juga dapat menyebabkan masalah pernapasan, rasa gatal, hingga tenggorokan yang membengkak.
8. Kekurangan nutrisi tertentu
Saat tubuh kekurangan vitamin B-12, asam folat, dan zat besi, kondisi ini sangat mungkin terjadi. Pasalnya, kekurangan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan tubuh tersebut dapat menyebabkan anemia atau kekurangan darah. Seperti yang sudah dijelaskan, kekurangan darah dapat menyebabkan tekanan darah rendah.
Komplikasi Darah Rendah (Hipotensi)
Pusing dan lemas yang disebabkan hipotensi berisiko menimbulkan cedera pada penderita akibat terjatuh. Sedangkan hipotensi berat hingga menimbulkan syok, dapat membuat tubuh kekurangan oksigen. Kondisi ini berdampak pada terganggungnya fungsi berbagai organ, seperti otak dan jantung.