Mengenal Anemia Hemolitik – Pengertian, Penyebab, Gejala …

dibandingkan pembentukannya.

rhisehat Anemia hemolitik atau hemolytic anemia adalah salah satu jenis anemia yang terjadi akibat penghancuran sel darah merah lebih cepat dibandingkan pembentukannya. Akibatnya, tubuh kekurangan sel darah merah sehat. Ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat, berbagai masalah kesehatan yang mungkin akan muncul, seperti nyeri, denyut jantung tidak teratur (aritmia), pembesaran jantung, dan gagal jantung.

Sel darah merah mengandung hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen. Penderita anemia hemolitik cenderung mudah lelah karena tubuhnya tidak menerima asupan oksigen yang cukup karena sel darah merahnya kurang. Alhasil beberapa organ tubuh tidak berfungsi dengan baik. Sel darah merah memiliki fungsi penting untuk menghantarkan oksigen dari paru-paru ke jantung dan seluruh jaringan tubuh. Sumsum tulang berfungsi memproduksi sel darah merah tersebut. Saat terjadi destruksi sel darah merah yang lebih cepat dari kemampuan sumsum tulang untuk memproduksi sel tersebut.

Kondisi ini terjadi melalui beberapa mekanisme, seperti saat limpa menekan dan mendestruksi sel darah merah, atau apabila terjadi reaksi autoimun. Destruksi sel darah merah dapat terjadi akibat infeksi, tumor, penyakit autoimun, efek samping pengobatan tertentu, leukemia, atau limfoma. Sebaliknya, anemia hemolitik dapat terjadi apabila sel darah merah yang diproduksi oleh tubuh tidak berfungsi dengan baik.

Kondisi ini dapat diturunkan sejak bayi karena langsung diwariskan dari orangtua atau berkembang setelah lahir. Kondisi yang  didapat bukan karena keturunan bisa disebabkan karena kondisi medis tertentu, paparan senyawa kimia berlebihan, hingga efek samping dari konsumsi obat-obatan. Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya penyakit ini  bisa disembuhkan dengan mengatasi penyebab yang mendasarinya. Meski begitu, ada pula kondisi saat anemia hemolitik terjadi dalam waktu lama atau kronis, terlebih yang terjadi karena keturunan dari orangtua.

Beberapa penyebabnya bisa disembuhkan dengan mengobati penyebabnya. Akan tetapi, penyakit ini juga dapat terjadi secara berkepanjangan (kronis), terutama yang disebabkan oleh faktor keturunan.

Penyebab

Penyebab anemia hemolitik yaitu akibat kematian atau hancurnya sel darah merah lebih cepat dari seharusnya. Normalnya sel darah merah akan dihancurkan dalam waktu 120 hari setelah diproduksi. Penyebab penyakit ini tidak selalu diketahui. Namun, ada banyak faktor yang menyebabkan tubuh menghancurkan sel darah merah lebih cepat, seperti penyakit, efek samping obat, atau faktor lingkungan lain.

Anemia hemolitik juga dapat diturunkan dari orang tua atau berkembang setelah lahir. Beberapa penyebab dipicu oleh faktor keturunan adalah:

– Anemia sel sabit
– Sferositosis
– Ovalositosis
– Thalasemia
– Kekurangan enzim glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD)
– Kekurangan enzim piruvat kinase

Sedangkan kondisi di luar faktor keturunan yang dapat menyebabkan penyakit ini antara lain:

  • Penyakit infeksi, seperti tipes, hepatitis, infeksi virus Epstein-Barr, atau infeksi bakteri coli jenis tertentu.
    Penyakit autoimun, seperti anemia hemolitik autoimun (AIHA), lupus, rheumatoid arthritis, dan kolitis ulseratif.
  • Efek samping obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), paracetamol, dapsone, levodopa, metildopa, rifampicin, serta beberapa jenis antibiotik, seperti levofloxacin, penisilin, nitrofurantoin, dan sefalosporin.
  • Penyakit kanker, terutama kanker darah.
  • Gigitan ular berbisa.
  • Keracunan arsenik atau keracunan timah.
  • Menerima transfusi darah dari orang dengan golongan darah yang berbeda.
  • Reaksi tubuh akibat operasi transplantasi organ.
  • Kekurangan vitamin E, khususnya pada bayi prematur

Faktor Risiko

Faktor risiko utama penyebab anemia hemolitik yang utama adalah keturunan atau genetik. Akibatnya genetik memiliki kecacatan pada gen yang mengendalikan produksi sel-sel darah merah. Gen cacat inilah yang diturunkan dari salah satu atau kedua orangtua. Gen yang cacat ini bisa saja terjadi pada gen mana pun, seperti hemoglobin, membran sel, atau enzim yang menjaga sel-sel darah merah yang sehat (G6PD).

Tak hanya keturunan, beberapa kondisi yang menyebabkan Anda berisiko mengalami anemia hemolitik, antara lain:

– Gangguan sistem imun (autoimun)
– Infeksi
– Reaksi terhadap obat-obatan atau transfusi darah
– Hipersplenisme

Gejala

Setiap individu dapat menunjukkan tanda dan gejala yang berbeda. Namun, terdapat beberapa tanda dan gejala yang juga dapat tampak pada sebagian besar individu dengan anemia hemolitik. Sebagian tanda dan gejala dari penyakit ini juga dapat menyerupai tanda dan gejala anemia secara umum.

Beberapa tanda dan gejala yang dapat tampak pada anemia secara umum adalah:

Kulit berwarna pucat
Kelelahan
Demam
Kebingungan
Rasa pusing
Kelemahan atau ketidakmampuan melakukan aktivitas fisik

Beberapa tanda dan gejala yang dapat tampak pada anemia hemolitik, bergantung dari penyebabnya, adalah:

Warna urine yang gelap
Kulit dan bagian putih pada mata (sklera) berwarna kekuningan
Bunyi jantung yang tidak normal
Peningkatan frekuensi denyut jantung
Pembesaran limpa
Pembesaran hati

Pengobatan Anemia Hemolitik

Pengobatan anemia hemolitik tergantung pada penyebabnya, tingkat keparahan, usia dan kondisi kesehatan pasien, serta respons pasien terhadap obat. Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter antara lain:

1. Transfusi darah
Transfusi darah dilakukan untuk mengobati anemia hemolitik yang berat atau mengancam jiwa. Transfusi sel darah merah diberikan untuk meningkatkan jumlah sel darah merah Anda dengan cepat dan untuk mengganti sel darah merah yang hancur dengan yang baru.

2. Intravena immunoglobulin
Anda mungkin diberikan obat cairan imunoglobulin secara intravena atau infus di rumah sakit. Fungsinya untuk melemahkan sebagian sistem kekebalan tubuh apabila kondisi kekurangan darah Anda mengarah pada anemia hemolitik autoimun.

3. Minum obat kortikosteroid
Dalam kasus anemia hemolitik akibat penyakit autoimun, Anda mungkin akan diberikan obat kortikosteroid. Obat anemia ini dapat mengurangi aktivitas sistem kekebalan tubuh Anda serta membantu mencegah sel darah merah hancur lebih cepat.

4. Transplantasi sumsum tulang
Dalam beberapa jenis anemia hemolitik, seperti thalasemia, sumsum tulang tidak dapat membuat sel darah merah sehat dalam jumlah yang cukup. Itu sebabnya, mungkin dibutuhkan transplantasi sel darah dan sumsum tulang (stem cell).

5. Plasmapheresis
Plasmapheresis adalah prosedur pengangkatan dan penggantian antibodi dari darah. Dalam prosedur ini, darah diambil dari tubuh menggunakan jarum yang dimasukkan ke pembuluh darah.

Plasma yang berisi antibodi akan dipisahkan dari darah. Plasma dari donor dan sisa darah dimasukkan kembali dalam tubuh Anda.

Perawatan ini dapat dijalani jika perawatan lainnya tidak menunjukkan hasil yang menjanjikan.

6. Operasi
Dalam kasus anemia hemolitik parah, limpa Anda mungkin perlu diangkat. Limpa adalah tempat sel darah merah dihancurkan. Mengangkat limpa dapat membantu mengurangi kecepatan tubuh menghancurkan sel darah merah.

Ini biasanya digunakan sebagai pilihan dalam kasus-kasus hemolitik autoimun. Operasi juga dapat dilakukan apabila obat kortikosteroid atau imunosupresan lainnya tidak berhasil.

Komplikasi Anemia Hemolitik

Anemia hemolitik yang tidak ditangani dengan baik dapat memicu komplikasi berbahaya, antara lain:

Gangguan irama jantung
Kelainan otot jantung (kardiomiopati)
Gagal jantung

Pencegahan Anemia Hemolitik

Pencegahan anemia hemolitik tergantung pada penyebabnya. Pada pasien anemia hemolitik yang disebabkan oleh efek samping obat-obatan, pencegahannya dapat dilakukan dengan menghindari obat yang memicu penyakit ini.

Anemia hemolitik juga bisa dilakukan dengan mencegah infeksi, yaitu dengan:

  • Menghindari kontak langsung dengan orang yang sedang terkena infeksi.
  • Menjauhi kerumunan orang banyak jika memungkinkan.
  • Mencuci tangan dan menggosok gigi secara rutin.
  • Menghindari konsumsi makanan mentah atau setengah matang.
  • Menjalani vaksinasi flu tiap tahun.

Anemia hemolitik yang disebabkan oleh faktor keturunan tidak dapat dicegah. Tetapi jika Anda atau keluarga Anda menderita anemia hemolitik akibat faktor keturunan, Anda dapat menjalani konsultasi genetik guna mengetahui seberapa besar peluang penyakit ini diturunkan ke anak Anda

Jika Anda Merasakan Gejala Diatas

SEGERA AMBIL TINDAKAN

Kami Rekomendasikan Solusi Untuk Keluhan Anemia Hemolitik

Mau tahu apa itu IDR MADU HITAM ?

IDR Madu Hitam adalah Madu Hitam Yang Berkualitas Tinggi Karena Mengandung 5 Macam Tumbuhan Yang Di Percaya Oleh Masyarakat Indonesia Mampu Membatu Mengatasi Penyakit Anemia Hemolitik, Penyakit Kronis Maupun Non Kronis.

Untuk Informasi Lebih Lanjut Anda Dapat Menghubungi Custumer Sevice Pada Tombol Dibawah Ini :

idr madu hitam
madu hitam
obat anemia hemolitik
 anemia hemolitik
gejala anemia hemolitik
penyebab anemia hemolitik
ciri anemia hemolitik
tanda anemia hemolitik
pengobatan anemia hemolitik
cara mengobati anemia hemolitik
cara mengatasi anemia hemolitik
cara menyembuhkan anemia hemolitik
penyembuhan anemia hemolitik