Penyakit Kista, Kenali Penyebab, Gejala Dan Cara Mencegahnya

Penyakit Kista

rhisehat.com Kista adalah benjolan di bawah kulit yang berisi cairan, udara, nanah, atau zat padat seperti rambut. Benjolan ini dapat tumbuh di bagian tubuh mana pun dan umumnya tidak bersifat kanker atau tumor ganas.

Meski umumnya tumbuh di bawah kulit, kista juga dapat tumbuh di organ dalam tubuh, seperti indung telur (ovarium). Kista biasanya membesar dengan lambat dan biasanya tidak menimbulkan nyeri. Namun, nyeri dapat timbul jika kista membesar dan menekan organ, pecah, terinfeksi, atau tumbuh di daerah yang sensitif.

Penyebab Penyakit Kista

Penyebab penyakit kista yang utama adalah adanya kondisi penyumbatan yang mengakibatkan penumpukan cairan atau udara. Penyumbatan ini bisa diakibatkan faktor genetika, infeksi dan penyebab lainnya.

Ada beberapa faktor penyebab penyakit kista yang dapat memperparah kondisinya. Dengan mengetahui faktor penyebab penyakit kista, Anda dapat mendeteksi kista sedini mungkin. Faktor penyebab penyakit kista tersebut antara lain adalah :

  • Kondisi genetik
  • Tumor
  • Infeksi
  • Kelainan pada perkembangan embrio
  • Cacat pada sel
  • Kondisi inflamasi kronis
  • Penyumbatan pada saluran pada tubuh
  • Parasit
  • Cedera.

Gejala Penyakit Kista

Gejala utama kista adalah benjolan yang tumbuh pada bagian tubuh tertentu, yang letaknya tergantung kepada jenis kista yang dialami. Benjolan dapat tumbuh di wajah, leher, dada, punggung, kulit kepala, telapak tangan, dan telapak kaki.

Ukuran benjolan sangat bervariasi, dan dapat disertai sejumlah gejala berikut:

  • Keluar darah atau nanah berbau tidak sedap dari benjolan.
  • Kemerahan di kulit sekitar area kista.
  • Infeksi yang memicu nyeri pada kista.
  • Kaku atau kesemutan, terutama pada bagian tubuh yang ditumbuhi kista.
  • Mual dan muntah.
  • Demam.
  • Pusing.

Ciri Penyakit kista

1. Kista folikel
Selama masa menstruasi, sel telur akan tumbuh dalam kantung yang disebut folikel. Normalnya, kantung yang berisi sel telur ini akan pecah. Namun, jika kantung tersebut tidak pecah, maka cairan di dalam folikel akan membentuk kista ovarium.


2. Kista korpus luteum
Folikel atau kantung tempat sel telur tumbuh akan larut saat telur terlepas. Namun, jika folikel tidak larut setelah melepaskan telur, pembukaan folikel akan menutup. Akibatnya, terjadi penumpukan cairan di dalam folikel dan menyebabkan kista korpus luteum. Kista folikel dan kista korpus luteum termasuk dalam kista fungsional. Kista fungsional merupakan jenis kista yang umum terjadi dan jarang menimbulkan bahaya. Kista fungsional umumnya terjadi karena adanya masalah pada folikel di dalam ovarium. Jenis kista fungsional biasanya dapat hilang dengan sendirinya setelah 2-3 siklus menstruasi. Selain itu, terdapat kista ovarium jenis lain, yaitu:


3. Kista dermoid
Kista dermoid memiliki ciri munculnya kantung pada ovarium yang berisi rambut, lemak, dan jaringan lainnya. Kista dermoid yang muncul biasanya tidak bersifat ganas. Kista dermoid bisa tumbuh besar jika tidak segera di tangani. Akibatnya, posisi ovarium dapat berpindah dari kondisi normalnya. Hal ini menyebabkan aliran darah ke ovarium berhenti.


4. Cystadenoma
Cystadenoma adalah kista yang dapat berkembang di permukaan luar ovarium. Kista yang muncul akan berisi cairan atau lendir. Kista cystadenoma yang tumbuh besar dapat menyebabkan ovarium berpindah posisi dari lokasi normalnya. Akibatnya, aliran darah ke ovarium akan terhenti dan menyebabkan rasa nyeri.


5. Endometrioma
Endometrioma adalah jaringan yang dapat tumbuh di bagian dalam serta luar rahim dan menempel pada ovarium. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kista ovarium.

Semoga Bermanfaat 😊
- Salam Sehat Bersama Reza Herbal Indonesia -