5 Aturan Berhubungan Seks yang Aman Saat Hamil
“Tidak sedikit wanita yang khawatir untuk melakukan hubungan intim ketika sedang hamil. Sebenarnya, boleh saja kok berhubungan intim saat hamil. Namun, tetap ada aturan yang perlu diperhatikan.”
Salah satu alasan yang menjadi penyebab ibu hamil takut berhubungan intim saat mengandung adalah rasa cemas jika aktivitas tersebut bisa berdampak negatif terhadap kondisi janin yang sedang berkembang di dalam rahim. Akan tetapi, sebenarnya boleh saja melakukan hubungan intim saat sedang hamil asalkan ibu dan ayah sama-sama nyaman.lalu, bagaimana dampaknya terhadap janin yang masih berada di dalam kandungan? Sebenarnya, hubungan intim tidak akan mengancam nyawa janin. Bukan tanpa alasan, banyak sekali perlindungan alami yang berasal dari tubuh ibu, seperti cairan ketuban, otot-otot yang berada di dalam rahim, serta lendir yang membantu menutupi leher rahim.
Kondisi Kesehatan Kandungan dan Posisi yang Dianjurkan
Meski begitu, berhubungan intim ketika sedang hamil tetap memiliki aturan yang perlu ibu dan ayah perhatikan. Berikut beberapa di antaranya:
Pastikan Kandungan dalam Kondisi Sehat
Pertama, ibu dan ayah harus memastikan bahwa kondisi kandungan sehat. Maksudnya, tidak ada indikasi apapun yang membahayakan nyawa janin, seperti pecah ketuban, terbukanya mulut rahim, dan infeksi.
Hindari Berhubungan Intim pada Trimester Pertama
Sperma memiliki kandungan senyawa prostaglandin yang bisa memicu kontraksi. Oleh karena itu, jika usia kandungan ibu masih terbilang muda atau berada pada trimester pertama, sebaiknya tunda dulu melakukan hubungan intim.
Pasalnya, pada usia kehamilan tersebut sangat rawan terjadi kontraksi maupun keguguran. Tak hanya itu, kondisi ibu saat trimester pertama mungkin akan menurun karena sering mual dan muntah. Biasanya, hasrat seksual pun menurun.
Pastikan Tidak Ada Riwayat Perdarahan
Selanjutnya, pastikan juga ibu tidak memiliki riwayat perdarahan selama kehamilan dan tidak mengidap plasenta previa. Kondisi ini terjadi ketika posisi plasenta atau ari-ari melekat di bagian bawah rahim, baik sebagian maupun keseluruhan.
Dampak dari masalah tersebut sangat serius, mulai dari potensi jalan lahir tertutup hingga perdarahan serius saat hamil, terlebih saat mendekati persalinan. Tentunya, ini akan sangat berbahaya baik pada ibu maupun janin.
Posisi Hubungan Intim yang Dianjurkan
Memasuki trimester kedua, perut ibu akan mulai membesar karena ukuran janin yang semakin bertambah. Katanya, pada trimester dua inilah hubungan intim dianjurkan. Namun, tetap pastikan ibu berada pada posisi yang tepat agar tetap nyaman.
Sebaiknya, hindari posisi telentang karena mengakibatkan perut dan pembuluh darah di sekitarnya mengalami tekanan. Posisi berhubungan intim yang disarankan adalah posisi miring (spoon position), duduk (sitting dog), atau woman on top.
Hindari Berhubungan Intim 4 Minggu Sebelum Persalinan
Tak hanya pada trimester pertama, ibu juga sebaiknya menghindari berhubungan intim empat minggu menjelang persalinan. Pasalnya, berhubungan intim pada usia kehamilan tersebut dapat memicu terjadinya persalinan prematur.
Perlu ibu ketahui pula, kehamilan turut berpengaruh terhadap keinginan untuk berhubungan intim pada seorang wanita dengan cara yang berbeda. Ini karena peningkatan hormon dan aliran darah pada organ vital yang mampu meningkatkan gairah sebagian ibu hamil untuk berhubungan intim, terutama pada trimester kedua.
Sementara itu, beberapa ibu hamil lain justru mengalami penurunan gairah seksual. Biasanya, hal ini terjadi karena fluktuasi hormon, merasa kurang nyaman dengan tubuhnya, kelelahan, atau merasakan sakit secara fisik.