Ensefalopati – Pengertian, Ciri, Penyebab Dan Cara Megatasinya

Ensefalopati

rhisehat.com Ensefalopati merupakan istilah untuk kelompok penyakit atau kelainan pada otak yang menyerang struktur atau fungsi otak sehingga mengganggu kesadaran penderitanya. Sebagian besar ensefalopati memang tidak bisa disembuhkan. Penanganan yang cepat dan tepat bisa membantu mengendalikan gejala, hingga menyembuhkan penyakit tersebut. Oleh karena itu, efektivitas langkah pengobatan bisa ditingkatkan dengan diagnosis pada awal kemunculan gejala.

Banyak tipe dari ensefalopati dan penyakit otak. Pada beberapa tipe, ada yang bersifat permanen dan ada yang hanya sementara. Selain itu, ada beberapa tipe yang muncul sejak lahir dan tidak pernah berubah. Akan tetapi, ensefalopati yang berlangsung sementara bisa berkembang menjadi permanen. Bila tidak segera ditangani, enselopati berisiko menyebabkan koma, bahkan kematian.

Penyebab

Kelainan otak bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan kondisi. Penyebab umum ensefalopati sebagia berikut ;

– Gangguan elektrolit
– Tekanan darah yang terlalu rendah atau terlalu tinggi
– Kelainan genetik, seperti kadar glisin di otak yang terlalu tinggi
– Cedera kepala
– Pasokan oksigen ke otak yang menurun, misalnya leher bayi terlilit tali pusar atau CPR yang terlambat pada penderita serangan jantung
– Penyakit degeneratif, seperti penyakit Alzheimer
– Sindrom Wernicke–Korsakof yang dipicu oleh kecanduan alkohol atau kekurangan nutrisi (malnutrisi)
– Infeksi pada otak, seperti meningitis, rabies, dan penyakit sapi gila
– Tekanan darah yang terlalu rendah atau terlalu tinggi
– Kelainan genetik, seperti kadar glisin di otak yang terlalu tinggi
– Penyakit Hashimoto
– Kondisi medis tertentu, seperti diabetes, sirosis, gagal jantung, atau gagal ginjal
– Paparan zat kimia atau radiasi dalam waktu yang lama
– Tumor otak
– Kanker

Sedangkan penyebab dari ensefalopati berdasarkan tipe esefalopati, seperti:

Ensefalopati traumatik kronis
Ensefalopati ini terjadi ketika ada trauma atau luka multipel pada otak. Trauma tersebut dapat mengakibatkan kerusakan saraf pada otak. Ensefalopati tipe ini sering ditemukan pada petinju, pemain sepak bola atau anggota militer.

Ensefalopati glisin
Ensefalopati glisin adalah penyakit genetik yang dapat diturunkan, di mana kadar glisin terlalu tinggi pada otak. Glisin adalah salah satu asam amino. Penyakit ini muncul segera setelah lahir.

Ensefalopati Hashimoto
Ensefalopati tipe ini jarang terjadi dan berhubungan dengan penyakit Hashimoto. Penyakit Hashimoto adalah suatu kondisi autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh secara salah menyerang organ tiroid.

Ensefalopati hepatik
Ensefalopati hepatik disebabkan oleh penyakit hati. Ketika organ hati tidak berfungsi dengan benar, racun tidak dapat dikeluarkan dari tubuh. Sehingga, menumpuk pada darah dan dapat menyebar hingga ke otak.

Ensefalopati hipertensif
Ensefalopati hipertensif disebabkan oleh hipertensi berat lama yang tidak diobati. Sehingga, otak dapat menjadi bengkak yang dapat berujung pada ketusakan otak dan ensefalopati hipertensif.

Ensefalopati iskemik hiposik
Ensefalopati iskemik hiposik disebabkan karena otak tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Akibatnya, otak dapat mengalami kerusakan permanen. Salah satu contoh kasus adalah janin yang terpapar alkohol.

Ensefalopati toksik metabolik
Ensefalopati toksik metabolik disebabkan oleh infeksi, racun atau bisa juga karena kegagalan suatu organ. Ketidakseimbangan elektrolit dan hormon pada tubuh dapat memberikan dampak pada fungsi otak. Infeksi dan racun juga berpengaruh terhadap otak. Biasanya ensefalopati akan sembuh ketika penyebabnya dieliminasi.

Ensefalopati infeksius
Ensefalopati infeksius yang dapat ditularkan ini juga dikenal sebagai penyakit prion. Prion adalah protein tubuh alami, namun dapat bermutasi dan menyebabkan penyakit yang secara bertahap merusak dan menurunkan fungsi otak Anda (penyakit neurodegeneratif). Penyakit prion meliputi chronic wasting disease, insomnia keluarga yang fatal, dan penyakit Creutzfeldt-Jakob. Biasanya penderita akan meninggal dalam waktu 3 bulan hingga beberapa tahun sejak terkena penyakit ini.

Ensefalopati uremikum
Ensefalopati uremikum disebabkan oleh penyakit gagal ginjal. Sehingga terjadi penumpukan racun uremia pada darah.

Ensefalopati Wernicke
Ensefalopati Wernicke atau penyakit Wernicke disebabkan oleh defisiensi vitamin B1. Beberapa penyebabnya meliputi penggunaan alkohol jangka lama, nutrisi yang kurang baik dan malabsorbsi makanan.

Ensefalopati memiliki beragam faktor risiko, antara lain:

– Benturan keras pada otak, sering mengalami benturan keras pada otak, dan meningkatkan risiko seseorang mengidap ensefalopati. Hal ini disebabkan oleh trauma atau cedera yang terjadi pada otak karena terjadinya kerusakan pada otak.

– Zat-zat beracun seperti narkoba, orang yang menggunakan narkoba, atau mengonsumsi zat-zat beracun lainnya, berisiko untuk terkena ensefalopati.

– Makanan tidak sehat atau junk food, penerapan pola makan dan hidup sehat harus dilakukan guna mencegah penyakit ensefalopati. Orang yang mengonsumsi makanan tidak sehat atau junk food berlebihan, memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena ensefalopati. Pasalnya, junk food bisa menimbulkan kerusakan dan penyakit pada sebagian organ tubuh, jika dikonsumsi secara berlebihan.

– Konsumsi alkohol yang berlebihan bisa menyebabkan kerusakan pada hati dan menjadi salah satu penyebab ensefalopati, yaitu ensefalopati hepatik.

Gejala

Ensefalopati bisa dialami oleh semua orang tanpa mengenal usia dan menimbulkan gejala yang beragam. Gejala utamanya adalah perubahan kondisi kejiwaan yang umumnya meliputi kehilangan konsentrasi, gangguan koordinasi gerakan, serta kehilangan kemampuan daya pikir untuk memutuskan sesuatu. Ensefalopati dapat menimbulkan gejala yang berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Gejala ensefalopati yang umum terjadi adalah:

– Linglung
– Kejang
– Tremor
– Sulit menelan
– Hilang ingatan
– Sulit fokus dan konsentrasi
– Mudah mengantuk
– Mata bergerak tidak terkendali
– Gangguan berbicara

Pengobatan Ensefalopati

Penanganan ensefalopati bervariasi, tergantung dari penyebabnya. Pengobatan yang dilakukan meliputi penggunaan obat-obatan untuk mengurangi gejala dan obat-obatan atau pembedahan untuk mengobati penyebab.

Beberapa suplemen nutrisi dapat memperlambat proses kerusakan otak. Adapun diet khusus diperlukan untuk mengobati penyebab seperti ketidakseimbangan elektrolit. Dukungan oksigen juga diberikan pada otak yang tidak mendapatkan cukup oksigen.

Pencegahan Ensefalopati

Penncegahan sebagian kasus ensefalopati bisa dilakukan dengan langkah-langkah yang sederhana. Misalnya, ensefalopati akibat gagal ginjal, metabolik, atau hipertensi yang bisa dihindari dengan menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang, berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, teratur berolahraga, serta menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin. Ensefalopati dapat dicegah dengan menghindari berbagai faktor penyebabnya. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:

– Mengonsumsi obat secara teratur dan rutin memeriksa kadar gula darah bagi penderita diabetes
– Membatasi atau menghentikan konsumsi minuman beralkohol
– Menggunakan alat pelindung kepala dan sabuk pengaman saat berkendara, untuk mencegah cedera kepala dan leher
– Menghindari paparan zat kimia
– Menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit
– Mencuci tangan secara rutin
– Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
– Berolahraga secara rutin
– Menjaga berat badan ideal
– Memeriksakan diri ke dokter secara rutin bila memiliki riwayat penyakit tertentu

Aldokter. Accessed on 2022. Diseases & Conditions. Ensefalopati.
Halodoc. Accessed on 2022. Diseases & Conditions. Ensefalopati.
Klikdokter. Accessed on 2022. Diseases & Conditions. Ensefalopati.