Ketidakstabilan Emosi Pada Remaja

Emosi Remaja Tidak Stabil ?

Memasuki usia menjelang dewasa, contohya jelang 20-an, sistem otak limbik akan lebih berkorelasi dengan korteks prefrontal (PFC) dan amigdala. Korteks prefrontal akan mengembangkan dan memperluas jalur komunikasi cepat ke sistem limbik, juga memperbaiki segala hal terkait emosi dan hasrat remaja sehingga dapat bersikap lebih matang dalam menanggapi banyak hal.

Ketidakstabilan Emosi Pada Remaja

rhisehat.com 

Faktanya, emosi dan perasaan adalah bagian dari kehidupan sehari-hari sehingga amat penting untuk mempelajarinya sejak dini. Pada setiap pengambilan keputusan, emosi perlu terlibat karena dapat memengaruhi apa pun yang dipilih. Terlalu emosional akan mengaburkan sikap rasional, sementara kelewat dingin bakal menghilangkan sisi peka.

Remaja memang tidak akan lepas dengan kata-kata yang menyangkut dengan perasaan emosi.

Sering kali ditemukan para remaja yang bersifat mudah marah, gampang tersinggung, dan bahkan sensitif hingga sering menangis di kehidupan sehari-hari.

Para remaja juga dinilai sebagai sosok yang belum bisa membedakan tentang hal yang baik dan benar bagi dirinya sendiri.

Ini menyebabkan mereka berada di fase kebingungan karena semua hal tampak sama di mata para  remaja.

Selain dari itu, remaja juga masih sulit dalam membedaka realitas dan ekspetasi.

Umumnya, para remaja memang lebih idealis dengan pola pikirnya. Mereka merasa bahwa segala hal dapat sesuai dengan keinginannya, padahal tidak semua keinginan dapat terwujudkan dalam kehidupan.

Masa remaja sering dikaitkan dengan emosi yang tidak stabil. Pada masa tersebut, remaja mungkin akan mudah marah padahal tidak ada penyebab yang jelas. Remaja terbilang labil dan sedang dalam pencarian jati diri menuju dewasa.

Walau begitu, pasang-surutnya emosi yang terjadi sehingga mudah marah harus segera diketahui penyebabnya. Dengan begitu, anak akan menjadi lebih tenang dan mungkin juga menurunkan stres yang tengah dirasakannya.

Penyebab Remaja Mudah Marah

Kemarahan yang terjadi pada remaja mungkin saja menjadi hal yang menakutkan, walaupun pada dasarnya tidak menyebabkan bahaya. Hal tersebut mungkin akan terjadi berupa kekerasan pada fisik dan verbal, prasangka buruk, hingga gangguan psikosomatik. Kelainan mudah marah ini dapat menghancurkan hubungan dengan orang lain, mengganggu kesehatan fisik, hingga berpengaruh pada masa depannya.

Hal tersebut juga mungkin mempunyai sisi positif karena dirinya menunjukkan apabila sedang ada masalah. Memang rasa mudah marah tersebut dapat timbul karena rasa takut. Maka dari itu, kamu sebagai orangtua, harus membantu untuk mengatasinya. Berikut beberapa penyebab remaja mudah marah:

  • Merasa Ditindas
  • Depresi
  • Perasaan Cemas
  • Kebingungan
  • Secara Sosial
  • Pubertas

Remaja akan mengalami perubahan hormon dan perkembangan fisik yang dapat membuatnya menjadi labil secara emosi. Hal ini bisa menjadi metamorfosis fisik dan fisiologis yang lengkap. Dirinya tidak mengerti semua yang dirasakannya dan tidak nyaman dengan apa yang terjadi.

Referensi:
https://www.alodokter.com/

Semoga Bermanfaat 😊
- Salam Sehat Bersama Reza Herbal Indonesia -